Seandainya saja tokoh utamanya bukan Pendekar Tanpa Nama, buku ini bakal ta’kasih bintang 4. Cuma saja gara-gara tokohnya punya kesaktian tak terkalahkan, turun 1 bintang rasanya cukup adil. Yeah, dari dulu aku agak gimana gitu sama cerita yang lakon utamanya nggak terkalahkan, dalam hal ini termasuk juga Chu Liuxiang, si Pendekar Harum, yang ginkangnya nggak punya lawan di seluruh kangouw, sehingga bisa selalu berkelebat lebih cepat dari lawan-lawannya. Continue Reading
Lalu Apa yang Dituju?
Di Instagram-ku, sebenarnya ada beberapa akun yang kucurigai sebagai stalker, nggak follow aku tapi setiap aku apdet story, mereka kuperhatikan selalu nongol sebagai pihak pemirsa. Iya, aku memang suka ngeliatin siapa-siapa aja yang nontonin story-ku, soalnya beberapa keluh-kesahku di situ adalah soal urusan pabrik, yang mana aku berharap hal-hal tersebut disimak juga sama bos-bosku di pabrik. Alhamdulillah, akunku memang di-follow sama beberapa petinggi pabrik.
Cuma ya begitulah…sampai sekarang keluhanku nampaknya tidak ditanggapi oleh bos-bos itu. Mungkin mereka juga nggak kuasa untuk mengabulkan permohonan tidak langsungku itu, misalnya soal jam kerja yang jadi 7 hari seminggu sejak pandemi Covid-19 ini. Sejak komandan-komandan tua di pabrik tau kalau ada teknologi yang namanya konferensi video, mereka jadi hobi sekali ngajakin rapat di akhir pekan, yang dulu biasanya tidak pernah terjadi sebelum pandemi. Alasannya hal yang mau dibahas itu sungguhlah urgen, sehingga mesti dirapatkan secepatnya juga, walaupun dalam hati aku selalu bilang, ealah…Paaak, Paaak, yang kayak begini ini dibahas hari Senin juga bisa kali. Lagipun kami-kami ini, kan, ya punya urusan sendiri-sendiri di akhir pekan. Continue Reading
Zaman Dulu, Zaman Lucu
Kalau dipikir-pikir dan dibaca-baca lagi, sejak awal n-develop blog ini, rupanya banyak sekali tulisan semprul yang kubikin. Banyak sekali tulisan dengan nada yang sombongnya nampak nyata, nggak tahu diri, naif, cengeng, zonder empati, dan grasa-grusu. Pendeknya, merasa diri sebagai Pedang Sakti Nomor 1 di Kolong Langit, wis!
Sempat pula barusan kepikiran pengen kuhapus aja. Malu juga rasanya pernah jadi sosok nan gembelus lojonicus macam itu. Tapi nggak jadi, deh. Nggak jadi kuhapus aja. Biar bagaimana pun juga, ya memang begitu itu perjalanan pemikiranku. Continue Reading
Ikut-ikutan Salah
Walaupun temanku jaman esema yang sekarang sudah jadi dokter beneran, Agustini Leonita, suka nyontek sama saya waktu ulangan dulu, bukan berarti aku ini punya pengetahuan yang mumpuni soal dokter-dokteran. Lagipula, jenis mata pelajaran yang dicontek sama Leo – begitulah panggilan akrabnya – adalah sejarah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, sementara sebagai barter, akunya nyontek fisika, kimia, dan matematika ke dia.
Continue ReadingLuar Biasa
Luar biasa! Luar biasa sekali karena selama tahun 2019 ini aku baru nulis sekarang ini.
Tahun yang nggak produktif? Bisa jadi. Tapi itu tergantung juga, sih. Tergantung sudut pandangnya, maksudku. Continue Reading
Nona dan Nyonya, Mohon Maaf, Jangan Manja
Meskipun tidak terlalu suka dengan Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, yang sampai dengan hari ini masih setia memblok akun Twitter-ku, harus kuakui bahwa prediksinya soal blog itu hanyalah tren sesaat (di Endonesa) sungguhlah terbukti benar di kemudian hari. Aktivitas ngeblog tidaklah sekencang sekitar tahun 2006-2009 dahulu, sedikit blogger-blogger yang kondang pada masa itu masih rutin menulis sampai sekarang, dan celakanya banyak blogger yang akhirnya juga ditengarai lupa sama password akun Blogspot atau WordPress-nya masing-masing, yang dengan demikian maka komplitlah sudah runtuhnya kejayaan para blogger yang sedikit-banyak juga diakibatkan oleh lebih populernya aplikasi microblogging sebangsa Twitter dan social media semodel Facebook sampai dengan Instagram. Continue Reading
Copot Jilbab, Pakai Jilbab, Lepas Jilbab, Pasang Jilbab, Sampai Gawuk Sarang Manuk
Aku ini punya kebiasaan buruk yang berkaitan dengan kegiatan mandi-memandi. Dari kecil sampai sekarang, aku hobi banget mandi cuma sangu cawet dan kaos singlet buat ditaruh di gantungan pakaian di dalam kamar mandi. Handuk biasanya sudah tersedia di situ duluan sehubungan memang di dalam kamar mandilah tempatku naruh handuk. Dengan kondisi yang demikian, saban selesai mandi aku selalu mletas keluar dari kamar mandi – dengan body yang cuma ketutupan pakaian dalam itu tadi – untuk kemudian ngacir terburu-buru ke kamarku. Dan berhubung antara kamarku dan kamar mandi dipisahkan sama ruang tamu, aku terhitung beruntung kalau pada waktu itu rumahku pas nggak kedatangan tamu. Tapi kalau pas ada tamu, ya maka mau nggak mau aku terpaksa berteriak-teriak dari dalam kamar mandi, memohon pertolongan kepada mamakku, “Maaaaakkk…ambilin aku kaos dong!” Continue Reading
Kucingnya Kana di Antara Para Kawula dan Ksatria
Kucingnya Kana, keponakanku, nggak pulang 2 biji. Untungnya sekarang kucing-kucing kampung di sekitaran rumah pada hobi nongkrong di terasku berhubung Kana sering banget bersodaqoh makanan kucing ke mereka tanpa membeda-bedakan. Jadi Kana nggak nyadar kalau 2 kucingnya nggak pernah balik. Tapi dari 5 kucing aslinya yang dirawat sejak kecil, sekarang kucingnya Kana cuma sisa 3 ekor. Yang seekor hobinya memang nomaden, kadang pulang ke rumah, kadang nongkrong di warung depan kompleks rumah sampai berhari-hari sambil main gaple. Continue Reading
Mbak Mantan, Cita-cita, Nilai Cara, dan Akhirnya
Kapan hari kemarin aku terlibat obrolan semi-serius sama Ocha, teman ngerokok dan ngebirku yang sekarang sudah tobat. Beneran, kok, beliaunya tobat. Yang bersangkutan sekarang sudah pakai jilbab panjang dan beberapa waktu ke depan bakal kawin.
Aslinya awal obrolan kami ini sama sekali nggak serius, cuma ledek-ledekan biasa aja sambil mengenang masa kejayaan kami di Jokja selayaknya bekas mahasiswa Jokja yang sesekali tempo ngumpul dengan sesamanya kemudian bernostalgia. Hugo’s Cafe, Liquid, dan Boshe tentu saja tidak luput dari pembahasan, sampai akhirnya omong-omong kami nyangkut ke soal romansa yang diawali dengan celetukan ngasalku, “Lho, kamu nggak ngerasa tho kalau kamu itu salah satu pacarku?” Continue Reading
Menyiasati Hambatan Kuliah di Luar Negeri (Studi Kasus: Si Tampan Mas Joe)
View this post on Instagram
Setiap ketemu teman lama yang tahu gelar akademis terakhirku, aku pasti ditanya bagaimana rasanya kuliah di level Woxbridge (oh yeah, tentu sahaja boleh jadi ini cuma guyonan. Ada yang bilang bahwa, kami maksa mensejajarkan diri dengan Oxford dan Cambridge padahal kami-kami ini gagal buat masuk ke sana. Bahasa gampangnya, kampus buanganlah)? Jadi daripada aku terus-terusan ngulang cerita yang sama, kupikir ada baiknya kalau aku nulis saja di sini, supaya besok-besok kalau ada yang nanya lagi, biar orangnya langsung kusuruh baca tulisan di blogku ini sahaja. Continue Reading
Surat Tidak Terlalu Terbuka kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang Putusan Penetapan Harta Warisan
Kepada Yth.
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13.
Jakarta Pusat – DKI Jakarta
Indonesia 10110
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Penetapan Nomor 0053/Pdt.P/2013/PA.Dps dalam perkara penetapan ahli waris, saya, Anindito Baskoro Satrianto, anak bujang yang namanya terdapat dalam Penetapan tersebut menyatakan keheranan sekaligus keberatan saya dengan cara Mahkamah Agung Republik Indonesia menangani data-data – terutama yang berhubungan dengan kehidupan personal saya – pada platform web 2.0. Continue Reading