Di kampus aku punya temen yang namanya Komeng. Aslinya doi punya nama lengkap Didit Yudha Setiawan. Tapi apa lacur, karena anatomi wajahnya (waktu rambutnya masih gondrong) mirip sama Komeng yang pelawak itu, akhirnya sampai sekarang perjaka paling nggak laku se-Ilmu Komputer UGM itu harus rela, pasrah, tabah, dan tawakal, sekaligus qana’ah dipanggil “Mas Kom” sama adik-adik kelasnya, yang tentu saja adalah kependekan dari “Mas Komeng”.
Komeng ini bener-bener tipe yang merepotkan kalo sudah ngutang. Nggak jarang sejawat-sejawatnya cuma bisa bersungut-sungut waktu Komeng menjawab, “Sopo sing nganggep utang?” pas utang-utang beliau ditagih sama rekan-rekannya.
Selain perkara utang-utangan, Komeng juga dikenal sebagai penemu yang piawai. Misalnya aja beliau ini kedapatan sering nemu bolpoin atau pensil atau barang remeh-temeh tak bertuan lainnya di ruang Himakom untuk kemudian dibawa pulang sama dia. Dan selain sering juga nemu recehan di dalam celengan di kos teman-temannya, Komeng juga sangat anti melihat barang mubazir.
Pernah suatu ketika sekretariat Himakom dijadikan transit penyimpanan kaos-kaos ospek yang belum diambil sama mahasiswa baru oleh BEM FMIPA. Tapi gara-gara kaos tersebut dibiarkan mangkrak berbulan-bulan di situ tanpa diambil sama yang berhak, akhirnya sebiji-dua biji kaos tersebut diakuisisi secara sepihak sama Komeng. Maka ketika si empunya jatah kaos mendadak insyaf dan berniat buat ngambil jatah kaosnya di Himakom, pengurus harian di situ mati-matian menutup-nutupi kebejatan si Komeng. “Lha, nggak tahu ya. Yang jelas udah nggak ada di sini lagi. Kan kemarin sudah ditempel pengumuman kalo misalnya dalam sebulan kaosnya nggak diambil, ya berarti bukan tanggung jawab kami lagi,” kata oknum-oknum pengurus Himakom yang notabene adalah 1 paguyuban dengan Komeng sendiri.
Dan beberapa tempo yang lalu tersiar kabar yang menggembirakan buat Himakom. Keyboard cap Logitech milik Himakom yang selama ini disinyalir hilang ternyata ditemukan di rumahnya Komeng. “Mbangane ra kanggo neng Himakom, kan, mending ta’gowo bali wae. Setidaknya di sini keyboard itu bisa lebih berguna,” elak Komeng sewaktu disidang secara mendadak di kamarnya sama Septo.
Komeng ini orangnya memang ngeyel setengah mati. Ogah ngaku kalah meskipun posisinya jelas-jelas terpojok. Maka walaupun argumennya sering tidak berdasar, Komeng berprinsip “selama kafilah masih bisa digonggong, maka menggonggonglah terus”, seperti misalnya aja dialog antara aku sama Komeng beberapa menit yang lalu yang ta’kopi-peist dari log Pidgin-ku.
Sumpah, tadinya waktu dia ngajakin ngobrol, aku sempat males. Lagi asyik chatting-an tentang bisnis (maklum, eksekutip muda) bareng Wawan juga Naldo. Tapi lama-kelamaan, kok, ya isengku mendadak kumat, dan hasilnya terjadilah debat kusir yang melibatkan Komeng dan aku.
(07:29:42 PM) didit_tampan: Gembel edhan
(07:29:49 PM) Hayabusa-Jetter: maaf
(07:29:57 PM) Hayabusa-Jetter: saya sibuk berbincang bisnis
(07:30:06 PM) Hayabusa-Jetter: jadi mohon maaf jangan usik saya dahulu
(07:30:15 PM) Hayabusa-Jetter: tidak ada waktu untuk melayani gembel
(07:30:17 PM) Hayabusa-Jetter: :))
(07:30:19 PM) didit_tampan: Gembel
(07:30:51 PM) Hayabusa-Jetter: tidak melayani obrolan tak bermutu dan zonder arah
(07:45:20 PM) didit_tampan: Homo
(07:46:11 PM) Hayabusa-Jetter: betul
(07:46:24 PM) Hayabusa-Jetter: bedanya dengan anda, saya homo sapiens, situ homo wajakensis
(07:46:34 PM) didit_tampan: Kw homo jon
(07:46:42 PM) Hayabusa-Jetter: pancen homo sapiens
(07:47:17 PM) didit_tampan: Klo sy turunan nabi adam as.
(07:50:04 PM) Hayabusa-Jetter: lho, nabi adam itu manusia
(07:50:09 PM) Hayabusa-Jetter: lha kowe ebles
(07:51:16 PM) didit_tampan: Kw sayton
(07:51:29 PM) Hayabusa-Jetter: lho
(07:51:36 PM) Hayabusa-Jetter: manusiapun memang bisa jadi syaiton
(07:51:42 PM) Hayabusa-Jetter: tapi ya tetep aja bentuknya manusia
(07:51:49 PM) Hayabusa-Jetter: lha kowe kan ebles ket awal
(07:51:51 PM) Hayabusa-Jetter: bukan manusia
(07:52:53 PM) didit_tampan: Kw ky wong.
Isengku kumat di sini, sodara-sodara! 😆
(07:53:09 PM) Hayabusa-Jetter: piye tho?
(07:53:18 PM) Hayabusa-Jetter: sodara tidak konsisten dengan perkataan sodara sendiri
(07:53:25 PM) Hayabusa-Jetter: tadi katanya saya ini homo sapiens
(07:53:28 PM) didit_tampan: Lha brrti kw du wong
(07:53:34 PM) Hayabusa-Jetter: kok skrg berubah lagi statement-nya?
(07:53:50 PM) Hayabusa-Jetter: itu bukan tipe pembicara yang baik
(07:53:57 PM) Hayabusa-Jetter: tidak konsisten pada argumen sendiri
(07:54:43 PM) didit_tampan: Sy kan sdg berbicaqa dgn makhluk yg bkn manusia, knp sy hrs berbicara yg baik?
(07:54:54 PM) Hayabusa-Jetter: nah…
(07:54:58 PM) Hayabusa-Jetter: premis anda keliru
(07:55:07 PM) Hayabusa-Jetter: pernyataan sodara di awal tidaklah demikian
(07:55:19 PM) Hayabusa-Jetter: di sini saja ternyata sudah terdapat kesalahan premis dan logika
(07:55:50 PM) Hayabusa-Jetter: logical fallaciousnya bisa dikategorikan sebagai argumentum ad hominem
(07:56:02 PM) Hayabusa-Jetter: lebih khususnya lagi masuk ke kategori ad hominem tu quoque
(07:56:40 PM) Hayabusa-Jetter: analisanya: premis pertama sodara dan premis kedua sodara saling bertentangan
(07:56:42 PM) Hayabusa-Jetter: :))
(07:56:51 PM) didit_tampan: Emg sayton bs mengerti?
(07:57:05 PM) Hayabusa-Jetter: ini dia
(07:57:11 PM) Hayabusa-Jetter: argumentum ad hominem
(07:57:28 PM) Hayabusa-Jetter: yang penjelasan singkatnya: shoot the messenger, not the message
(07:57:40 PM) Hayabusa-Jetter: itu bukan cara berbicara yang baik
(07:58:23 PM) Hayabusa-Jetter: yang seharusnya disanggah (jika punya sanggahannya) adalah argumene, meng. dudu pribadi si pemilik argumen
(07:58:25 PM) Hayabusa-Jetter: :))
(08:00:30 PM) didit_tampan: Lah?Sayton memang pntr memutar balikan fakta spt anda.
(08:00:34 PM) Hayabusa-Jetter: lagi2
(08:00:54 PM) Hayabusa-Jetter: syaiton itu jelas justifikasi sepihak kepada saya, yang sayangnya tidak disertai argumentasi yang valid
(08:01:13 PM) Hayabusa-Jetter: dalam hal ini yang sodara serang adalah pribadi saya, bukan pernyataan yang saya sampaikan
(08:01:28 PM) Hayabusa-Jetter: 1 lagi, itu bukan pemutar balikan fakta
(08:01:40 PM) didit_tampan: Dgn sikap dan wajah anda cm sayton yg tdk mengakui anda sayton.
(08:01:42 PM) Hayabusa-Jetter: di wikipedia juga ada, keywordnya logical fallacious
(08:01:58 PM) Hayabusa-Jetter: maaf, apakah omongan sodara ada dasarnya?
(08:02:13 PM) Hayabusa-Jetter: bisa disebutkan referensi dan literaturnya dari mana?
(08:04:23 PM) didit_tampan: Dr Qur’an dan hadits.
(08:05:03 PM) Hayabusa-Jetter: coba sebutkan surat keberapa ayat keberapa
(08:05:19 PM) Hayabusa-Jetter: atau jika itu hadis, apakah bisa disebutkan siapa perawinya dan bagaimana bunyinya?
(08:06:45 PM) didit_tampan: Panjang, bukhari.
(08:06:51 PM) Hayabusa-Jetter: wah…
(08:07:05 PM) Hayabusa-Jetter: kalo cuma bilang panjang saja itu bukanlah argumen yang cukup kuat
(08:07:12 PM) Hayabusa-Jetter: bisa sangat subyektif soalnya
(08:07:37 PM) Hayabusa-Jetter: artinya lagi, sodara tidak mampu menunjukkan bukti2 yang memperkuat argumen sodara
(08:07:53 PM) Hayabusa-Jetter: berarti dalam hal ini argumen sodara nilainya lemah dan tidak bisa dipertanggungjawabkan
(08:08:40 PM) Hayabusa-Jetter: jika tidak bisa dipertanggungjawabkan maka argumen sodara tidak bisa dijadikan pijakan untuk menilai fakta yang ada di lapangan
(08:08:43 PM) Hayabusa-Jetter: =))
(08:08:49 PM) didit_tampan: Dlm hal ini anda jelas tdk pernah membaca qur’an dan hadist, atau mgkn tdk bs.
(08:09:12 PM) Hayabusa-Jetter: sekali lagi, argumentum ad hominem
(08:09:49 PM) didit_tampan: Krn anda memang tdk diperkenankan membacanya.
(08:09:50 PM) Hayabusa-Jetter: sebenernya mudah sekali2 kata2 anda dibalikkan: jika sodara bisa membaca, lantas kenapa tidak ditunjukkan saja bagaimana bunyi ayatnya atau hadisnya
(08:10:28 PM) Hayabusa-Jetter: sebentar…jika saya tidak diperkenankan, siapakah yang tidak memperkenankan saya, dan apa alasan ketidakberkenanannya?
(08:10:50 PM) didit_tampan: Hal ini bnr2 menunjukkan anda tdk prnh mbc qur’an.
(08:11:11 PM) Hayabusa-Jetter: lagi2 anda menunjuk hidung tanpa argumen yang valid
(08:11:24 PM) didit_tampan: Anda kan sayton
(08:11:45 PM) Hayabusa-Jetter: nah…kita balik lagi ke kasus awal, dalil yang mana yang bunyinya menyebutkan bahwa saya syaiton?
(08:11:59 PM) Hayabusa-Jetter: bisa tunjukkan ayatnya?
(08:12:01 PM) Hayabusa-Jetter: atau hadisnya?
(08:14:13 PM) Hayabusa-Jetter: meng, kok meneng, meng?
(08:14:15 PM) Hayabusa-Jetter: :))
(08:14:37 PM) Hayabusa-Jetter: ta’posting neng blogku yo?
(08:14:42 PM) Hayabusa-Jetter: 😀
(08:14:45 PM) didit_tampan: Cr sj ayat2 yg merujuk pada anda, anda tdk perlu membacanya, ckp dicari, anda akn tahu sndri ayat tsb, dan ckp bnyk yg menyangkut ttg anda.
(08:15:00 PM) Hayabusa-Jetter: astaga…
(08:15:08 PM) Hayabusa-Jetter: pada saya?
(08:15:35 PM) Hayabusa-Jetter: bagaimana bisa, sedangkan definisi saya menurut anda saja masih belum jelas dan argumennya lemah
(08:16:26 PM) Hayabusa-Jetter: apa yang harus saya cari kalo obyeknya saja belum jelas?
(08:17:13 PM) didit_tampan: Sayton
(08:17:32 PM) Hayabusa-Jetter: nah…ini dia
(08:17:46 PM) Hayabusa-Jetter: definisi bahwa saya adalah syaiton itu kan cuma subyektif menurut sodara
(08:18:10 PM) Hayabusa-Jetter: karena tidak pernah ada 1 ayat pun di alquran yang menyebutkan bahwa saya adalah syaiton
(08:18:34 PM) Hayabusa-Jetter: jelas dalam hal ini argumen anda lemah. literaturnya tidak jelas, referensinya samar
(08:18:56 PM) Hayabusa-Jetter: meng, ta’posting yo, meng?
(08:18:57 PM) Hayabusa-Jetter: 😀
(08:19:00 PM) didit_tampan: Cari sj pst ktm.
(08:19:01 PM) Hayabusa-Jetter: diam tanda setuju lho
(08:19:05 PM) Hayabusa-Jetter: wah…
(08:19:16 PM) didit_tampan: Saya mau mandi plus e’ek dulu.
(08:19:20 PM) Hayabusa-Jetter: 6666 ayat tidak pernah ada yang menyebutkan kata “anindito”
(08:19:33 PM) Hayabusa-Jetter: oke, meng? ta’posting yo?
(08:19:35 PM) Hayabusa-Jetter: =))
(08:19:42 PM) didit_tampan: Ok say?
Dan Komeng pun minggat…
Liat saja, anaknya memang ogah kalah, kan?
Yah, begitulah si Komeng. Tapi setidaknya anaknya bisa diandalkan, lho. Apalagi kayak pas dulu jaman aku kuliah. Tiap ada tugas kelompok biasanya tugas anggota-anggotanya memang dibagi-bagi. Ada yang nyari bahan, eksekusi program, analis, dan tester. Nah, di sini keberadaan Komeng sangat berarti! Berhubung belum ada yang kebagian tugas untuk beli gorengan dan mbikinin kopi buat anak-anak kala bekerja, biasanya Komeng dengan sukarela selalu meminta supaya tugas tersebut dibebankan kepadanya saja 😈
dua-duanya sama-sama gak mau kalah….
iya ya…
ah, tapi setidaknya saya menyediakan referensi 😀
semprul!
eh, iku duduk komeng dab. iku lak yo ronaldinho. wewewewewwewewwewewwwwwewrfrgrhghrhhrghtghhh!
postingan ini tidak cover both side. tidak ada klarifikasi dari komeng. jd bisa dituntut pake UU ITE(L).
modar koen!! 😀
dulu kenapa beliau ga ikutan ASAL aja kl dirasa punya casing yang mirip dengan selebritis?
haha..
uhuy…
kampleng wae jon, paske mataneeeeee
ayo joeeeee……. culek mataneee
Huahahaha… lucu juga…. biasa org kek gini kudu disambit kulit duren ya…hahaha…
untung g ada nick kalian di YMq..
-_-!
Ternyata masih ada 2 manusia kayak gini ya ? tak pikir udaj musnah 😀
d4mN yg barusan comment:::
anu, kalo yang berperan sebagai ronaldinho, sebenernya di kampus saya sudah ada sendiri 🙂
a!:::
wah, padahal sudah ada disclaimernya lho kalo tiap postingan saya jangan berharap bisa mengakomodir kepentingan 2 belah pihak…
apa UU ITE(L) juga berlaku walopun sebelumnya sudah ada disclaimernya? wadoh, kalo iya, mati aku!
omoshiroi_:::
dulu memang sempat ada wacana itu, tapi ASAL keburu bubar
wib:::
uhuy juga…
awik:::
ampun, wik…
saya cinta damai
AyamBrutal:::
sekalian bijinya juga. kalo dagingnya, sini biar saya aja yang makan 😀
penjahat cupu™:::
ucaplah alhamdulillah…
Mas Koko:::
memang. ganteng banget dan jelek banget itu 2 hal yang susah dicari 😆
Wes to loro2ne kudu tobat…nang Islam kie sangat dilarang menyebut saudaranya dengan panggilan yang buruk. Dan syaiton/ebles itu seburuk-buruknya panggilan. Karena sifat syaiton/ebles itu sendiri. Masio kowe pancen juengkil kro bocahe, yo ojo dibunuh karaktere.
damai, damai bro.. tetapi kayang dulu matane baru damai…
faizal:::
kowe koyo ra ngerti cah2 wae, zal 😛
awik:::
jangan wik. kalo saya musuhan sama komeng, saya minta rokok ke siapa lagi, coba?
kan ada bintang buana,
hahahahahahha……..
wow rekaman percakapan sayton-sayton muncul disini 😆
seru abis…
Mas Joe, Mas Wib, Komeng, Madek, satu aliran.
Untung aku udah insyaf…
Untung Joe dan Didit cuma ada satu di dunia ini…
Gimana kalo ada 100 orang macam kalian… Mau jadi apa dunia ini..??
Wakakaka…
mas Joe, nunut menghakimi komeng ya!
Oi, meng!
LCD cleaner e omahTI endi??
jelas wis tidak ada niat baik mbalikke kwe kih, njilih, eh njaluk koq diinepke 2 taun ng kamarmu…
wooo lha….
tak laporke ke Princess of the Darkness lho kwe, xixixii.. 😀
wah nek ngono komeng ra entok dolan omahku..
masalahe neng kamarku akeh barang2 seng aku dewe bakal ra kroso kelangan nek pas ora butuh…
tp komeng ki nek urusan rokok apikan bgt kok..
Aku kerep njaluk soale 😀
yaa, walopun si komeng yo kerep njaluk sih nek pas aku nggowo rokok..
asu..asu…
kocak..podo2 gatel le….
hahaha….
lucu2.pinter km.bakat jadi penulis deh.
Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.