Kadang kala jadi desainer web itu melelahkan. Lelahnya adalah yang pertama tentu saja harus menatap monitor lama-lama. Yang kedua adalah proses editingnya. Bagaimana tidak, wong kerjaanku itu ngambilin theme bikinannya orang dan dengan sedikit keahlian modifikasi CSS, theme malang yang bersangkutan itu kurombak habis-habisan.
Proses ini menyebalkan! Aku harus menatap barisan script CSS milik theme yang bersangkutan, bolak-balik ke Photoshop buat ngeliat kode warnanya, kuganti, kucek jadinya norak atau nggak, balik lagi ngeliat script-nya, ke Photoshop lagi, ngganti lagi, ngecek lagi, begitu terus berulang-ulang. Beh, kampret! Pokoknya lama-lama jadi terasa menyita waktu, dah.
Proses menyebalkan ini juga dengan terpaksa merusak kesehatanku sedikit demi sedikit. Karena apa? Karena, eh, karena demi menjaga moodku supaya tetap stabil, itu berarti harus ada pasokan nikotin yang diinjeksikan ke paru-paruku secara kontinyu. Efek nikotin itu lama-lama menyerang otak dan membuatku tetap rileks. Tapi walaupun rileks, semakin kompleks theme yang kurombak berarti semakin lama pula paru-paruku dibombardir sama nikotin. Alhasil, gara-gara harus mengkonsumsi nikotin secara teratur, selain staminaku buat main bola semakin terkikis, duit recehanku di dompet makin lama juga makin sedikit; moksa dan bereinkarnasi menjadi Djarum Super eceran.
Alhamdulillah kapan hari kemarin aku dapat info tentang Artisteer, sebuah sopwer buat bikin theme website yang bisa diimpor buat jadi theme-nya WordPress, Drupal, Joomla, DotNetNuke, HTML biasa, sampai juga aplikasi ASP.NET, ataupun CodeCharge Studio. Terdengar menyenangkan, kan?
Tentu saja! Tentu saja menyenangkan, setidaknya buat pemula yang mau njajal-njajal bikin theme sendiri, atau malah buat seorang desainer malas seperti beta. Tinggal klak-klik-klak-klik nyari layout yang sesuai maka bereslah sudah pekerjaan kita. Cuma memang, penyusunan layoutnya ya nggak bakal sefleksibel kalo kita coding-in-the-dust dari nol, yang artinya kita nggak bakal bisa seenaknya sendiri.
Layoutnya sudah disediakan dan ditentukan sama Artisteer, dan yang harus kita lakukan cuma tinggal milih layout mana yang mau kita pakai. Memang kedengaran kurang menyenangkan buat desainer yang hobi bikin layout unik nan tidak biasa. Tapi ya namanya saja orang malas dan kepepet, apapun ya bakal disikat (karena itu sampeyan-sampeyan jangan pernah mencoba untuk mencontoh dan memutuskan untuk menjadikan aku sebagai idola sampeyan). Toh layout bawaan yang disediakan sama Artisteer – buatku – sudah cukup lumayan.
Lalu bagaimana dengan perkara legalitasnya? Tentu saja… Tentu saja sopwer ini bakal legal buat kita pakai kalo kita mbayar ke yang bikin. Kaget? Kecewa? Ya mbok jangan kecewa. Di dunia ini, jaman sekarang, mana ada yang gratis, tho? Kemarin aja waktu kebelet pipis di Stasiun Pasar Senen aja aku harus merelakan 1000 perakku buat minjem toilet, kok, ya apalagi kalo kita bicara perkara sopwer-sopweran.
Seorang programmer pastilah kepengen balik modal untuk menutupi biaya yang harus dikeluarkannya buat mbayar SPP kuliah Ilmu Komputer-nya jaman dulu. Jadinya ya wajar-wajar saja kalo sekarang beliaunya meminta bayaran sebagai imbalan atas aplikasi yang dikembangkannya. Iya, kan? Iya aja, deh. Wong yang keterima jadi PNS lewat jalur belakang aja pas sudah kerja pasti kepengen nyatut-nyatut duit buat balik modal demi nutupin sogokannya pas mau masuk, masak iya seorang programmer nggak boleh melakukan hal yang sama dengan cara yang jauuuuuuuuh lebih halal?
Jadi yang bisa sampeyan lakukan sekarang adalah dolan ke web-nya Artisteer, ikuti petunjuk yang ada, bayar, maka aplikasi yang ta’ceritakan di atas itu bisa sampeyan donlot. Kalopun belum mau bayar, sampeyan bisa donlot versi demonya yang tentunya dengan kemampuan yang amat-sangat terbatas.
Lalu apakah aku juga melakukan hal yang sama? Sayangnya tidak 😈 Aku ini orang bejat. Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya yang terbuang. Yang aku lakukan jelas sudah bisa ditebak: aku nyari sopwernya dalam versi full bajakan yang sudah di-crack
Tapi ternyata nyari tempat yang nyediain Artisteer versi ilegal susahnya bukan kepalang. Segala jenis tempat penitipan barang di world wide web sudah kujelajahi yang hasilnya adalah file yang bersangkutan pastilah sudah di-remove karena tersandung kasus pembajakan. Apa boleh buat… Aku nyaris kecewa sampai dengan Abhonk mengabarkan pada suatu pagi kalo dia nemu file yang kucari yang kebetulan masih beredar di dunia persilatan.
Tentu saja aku segera mengeluarkan maklumat. Abhonk kuperintahkan supaya segera mengamankan barang yang bersangkutan. Abhonk, basis, gitaris, sekaligus tukang donlot handal nan terpercaya di kampus itu melaksanakan tugasnya dengan baik sekali. Nyaris sempurna. Artisteer 2 Standard Edition dengan cepat berpindah ke flashdisk-ku, secepat Abhonk mengedarkan film-film box office hasil donlotannya dari Indowebster ataupun secepat tersebarnya bokep-bokep hasil jarahannya di Internet ke anak-anak di kampus. All hail Abhonk!
Maka kalo sekarang ada di antara panjenengan sedoyo yang kebetulan lagi kebingungan nyari sopwer yang bersangkutan, di bawah ini ta’cantumkan link tempat panjenengan bisa mendonlot barang haram yang bersangkutan. Kalo sudah mendonlot, jangan lupa bilang terima kasih sama Abhonk, ya! Berkat beliau kita bisa menjadi desainer web yang malas bersama-sama. Adapun daku, daku tiada menuntut ucapan terima kasih dari sampeyan. Yang daku lakukan ini adalah menyebarkan kebejatan sembari jika besok daku dimasukkan ke dalam tungku neraka gara-gara mengkonsumsi barang haram, daku bisa mengajak kalian semua bersama-sama. Tidak amin!
Tempat Donlot Barang Bajakan nan Haram yang Daku Maksud
P.S. Cara nginstallnya sebenernya sederhana. Buat yang baru pertama kali nginstall, cukup klik loader-nya, habis itu ikuti dan tunggu aja sampe prosesnya selesai semua. Terus kalo buat yang sudah pernah nginstall tapi kehapus habis itu pengen nginstall lagi, biasanya memang nggak bisa. Ngakalinnya: klik file setup-nya, kalo proses instalasi versi demonya sudah selesai barulah klik loadernya.
Habis itu nanti biasanya diarahin buat buat browse file, kan? Nah, cari file *.exe-nya Artisteer yang sudah terinstall di komputer sampeyan (kalo ndak salah ada di folder “bin”-nya). Setelahnya, langkah terakhirnya adalah pindahkan semua find target di file shorcut-nya Artisteer baik di desktop maupun di start menu Windows sampeyan ke arah loader.exe di harddisk tempat sampeyan nginstall Artisteer. Beres sudah!
Frant:::
silakan coba lagi di lain kesempatan
b.lee:::
errr…setau saya, artisteer memang nggak supoort untuk blogger dot com lho
deo:::
senang bisa membantu