Berantas Kebodohan, Perangi Kemiskinan

Sudah kuputuskan. Sudah kuputuskan, sodara-sodara, bahwa kemalasan harus diberantas, termasuk sindrom malas ngeblog yang menyelubungiku beberapa tempo belakangan ini. Karena apa? Karena, eh, karena kemalasan itu pangkal kebodohan, bodoh itu pangkal diapusi orang, dan diapusi orang itu pangkal menderita. Kalo ndak percaya coba saja tanya sama seorang sejawatku, si Aphip, gimana perasaanya waktu dia diapusi sama Mbak Endang yang mantan pacarnya itu.

Jadi aku berjanji pada ibu pertiwi bahwa mulai sekarang aku bakal rajin ngeblog lagi, meskipun sebenarnya motivasi ngeblogku belum bisa seperti dulu lagi yang benar-benar murni nulis demi pelampiasan beban batinku sendiri. Aku masih agak malas. Tapi bagaimanapun juga yang namanya kemalasan haruslah dilawan. Kalo nggak bisa bergerak dengan cepat maka bolehlah kiranya jikalau daku melakukan tindakan perlawanan itu dengan pelan-pelan. Yang penting aku harus jadi anak rajin lagi.

Dan motivasi untuk rajin ngeblog itu sementara ini ta’peroleh lewat sebuah pencapaian akan kesadaran diri. Aku ini kere! Iya, aku ini kere padahal umurku sudah 17 25 tahun. Memang nggak kere-kere banget, sih. Aku masih bisa makan sehari 3 kali. Tapi kalo kondisi keuanganku seperti yang sekarang ini terus maka aku nggak akan pernah bisa memenuhi ambisiku untuk bisa punya rumah sendiri (atau minimalnya nyicil sendiri, deh) sebelum umur 30 tahun. Aku juga sadar kalo aku ternyata sudah nggak mampu memenuhi mimpiku pas jaman esema untuk punya Mini Cooper klasik sendiri sebelum umur 25 tahun.

Maka aku harus nyari duit. Dan tuntutan untuk nyari duit itulah yang sementara ini kupakai dulu sebagai motivasiku untuk kembali rajin ngeblog lewat aksi money-blogging.

Aku janji bakal kembali rajin ngaplot ebook-ebook-ku di blogku yang di Blogspot itu supaya trafiknya tinggi.

Aku janji aku harus sudah nulis minimal 1 cerita wayang untuk blogku yang tentang wayang itu paling telat akhir minggu ini.

Aku juga janji nggak bakal keceplosan lagi tiap bikin postingan di blog ini mulai dari sekarang. Kalo ada hal yang perlu dirujuk ke tulisanku jaman dulu di blogku yang lama di WordPress gratisan itu, maka mulai sekarang aku harus merujukkannya ke blogku yang lain yang isinya back-up-an tulisan dari blog lamaku yang mana di situ kupasangin Javascript dari Gugel Atsens (dan biro iklan lainnya juga) demi sebuah rumah milikku sendiri yang nantinya pengen kubikin bergaya Bali. Pokoknya aku nggak boleh bikin rujukan ke alamat blogku yang lama lagi! Di situ nggak bisa dipasangin Javascript, soalnya!

Tapi tolong doakan aku semoga motivasi macam di atas itu cuma berlaku sementara saja, ya! Aku masih kepengen punya motivasi yang lebih elegan daripada yang itu. Aku masih berharap bisa kayak dulu lagi, jadi blogger yang motivasi menulisnya bukan demi duit semata melainkan demi isi tulisan itu sendiri; benar-benar dari hati. Amin.


Facebook comments:

14 Comments

So, what do you think?