Itu-itu Terus

Blogs of the Day di WordPress Indonesia semakin bikin bosen! Beberapa menit yang lalu aku iseng aja mbuka-mbuka barang semprul itu dan ternyata hanya mendapati sebuah postingan yang menarik hati: postingannya Guh tentang tips-tips membuat agama baru. Sejujurnya, buat aku postingan itu setipe dengan umumnya postingan-postingan Guh sejak jaman dia – konon – masih menjabat sebagai Wadehel. Tapi mau bagemana lagi? Cuma ada 1 postingan yang layak dibuka, sedang yang lain – buat aku – membosankan semua.

Polemik matinya Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Ghufron! Itu-itu terus yang dibahas padahal mereka sudah mampus sejak seminggu kemarin. Hobi banget, sih, mengutak-atik-gathukkan kematian mereka dengan tanda-tanda alam di seputaran waktu eksekusi mati mereka? Heran aku ini… Mau mereka itu masuk kategori syuhada di mata Tuhan atau nggak, ya biarkan saja itu jadi urusan Tuhan. Dan selanjutnya, mbok ya bikin postingan yang bagus yang temanya nggak itu-itu melulu. Cuma membuka luka lama aja!

Dan akhirnya sekarang aku juga jadi ikut-ikutan pengen nulis pandanganku tentang mampusnya mereka bertiga, kan, jadinya. Hayo pada tanggung jawab! Gara-gara tulisan kalian yang terus-terusan memuja-muja “kesyahidan” mereka, otakku jadi gatel. Kalo otakku sudah gatel, artinya aku butuh suplai nikotin dalam jumlah besar. Dan kalau kebanyakan nikotin, kemampuan dribelku lama-lama bisa lenyap tak berbekas! Kampret!

Jadi apa mau kalian dengan memuja “kesyahidan” mereka? Mau bikin orang-orang yang keluarganya jadi korban kebrutalan mereka merasa terdzolimi lagi? Manusia-manusia yang sudah merenggut nyawa orang-orang terdekatnya sekarang malah dipuja-puja seakan-akan aksi pelenyapan nyawa manusia ala mereka adalah sebuah tindakan suci atas nama agama.

Aku sebel sama kalian, John! Cobalah sedikit berempati dengan kedukaan orang-orang yang ditinggal mati kerabatnya – sekalipun mereka-mereka itu mungkin nggak seiman sama kalian. Cobalah teladani Nabi kalian yang berdiri menghormati jenazah seorang Yahudi walaupun sempat diprotes sahabat-sahabatnya. Apa salah 1 kerabat kalian perlu jadi korban aksi teror bom dulu supaya kalian bisa merasakan kedukaan yang sama?

Coba posisikan diri kalian sebagai orang Bali. Orang Bali yang bener-bener tinggal di Bali, lho. Bukan orang Bali yang kelamaan kuliah di Jokja. Dan jadilah manusia yang sedikit lebih pinter. Pikirkan efek positif kematian teroris-teroris itu bagi dunia Islam dan berhentilah menganggap pemerintah Endonesa sudah melakukan kesalahan dengan ganti membalas memberhentikan lakon mereka di dunia ini.

Aku sendiri pertama-tama sudah menganggap jalan yang ditempuh sama Oom Imam dan temen-temen segengnya itu salah. Biasa, perbedaan penafsiran tentang jihad. Jihad menurutku bukanlah sesuatu yang hantam-kromo seperti mereka itu: nggak berani nyerang musuhnya, maka yang diserang adalah pihak-pihak yang “sepertinya” punya hubungan dengan musuhnya.

Sayangnya buat kalian, duhai para pemuja, umumnya dunia ternyata berpandangan seperti aku. Maka apa jadinya kalo Endonesa tidak mewafatkan mereka bertiga?

Endonesa sudah terlanjur ngetop dengan label sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, yang otomatis citra Islam melekat di dalamnya. Dan karena Oom Imam itu berkoar bahwa dia beraksi demi kepentingan Islam, maka kalo Endonesa tidak segera menamatkan peran mereka di dunia, ke depannya justru imej bahwa ajaran Islam memang menghalalkan aksi ala merekalah yang bakal timbul. Buktinya pemerintah Endonesa tidak pernah mengambil tindakan tegas buat mereka. Nah, sampeyan-sampeyan mau kalo Islam dicap sebagai simbol anarkisme? Kalo aku, sih, nehi!

Di luar kontroversi apakah bom yang menewaskan banyak manusia itu memang bom yang dipasang mereka bertiga atau tidak – dengan mempertimbangkan adanya konspirasi lain, misalnya ledakan bom yang mereka pasang cuma memicu ledakan dari bom yang kedua yang bukan dipasang sama mereka – toh mereka juga sudah mengakui kalo mereka memang memasang bom di Legian kemarin itu. Malah ngakunya sambil bangga. Jadi di mana lagi masalahnya kalo mereka akhirnya dieksekusi, kecuali kalo menurut kalian Islam memang mem-fardu-ain-kan tindakan (yang menurutku) bejat ala mereka?

Jangan juga malah teriak-teriak “Allahuakbar” di pemakaman mereka sambil bersumpah bakal melanjutkan perjuangan mereka, John. Perjuangan mereka yang mana yang mau kalian teruskan? Perjuangan membunuhi ratusan orang dengan aksi teror bom? Bangga kalian bisa kayak gitu, hah? Bangga bisa ngerusak imej Islam di mata dunia? Lama-lama, kalo aku punya modal dan sudah ikut-ikutan sarap kayak kalian, kalian duluan yang bakal kuledakkan! Kenapa tidak? Toh julukanku di lapangan bal-balan adalah “Kaki Kanan Meriam” 😈

Mau ngeledakin Pertamina? Dan kalo berhasil maka kalian bakal bangga? Bangga ngerusak aset negara? Bangga nyengsarain nasib mamak-bapak kalian sendiri yang notabene masih hidup di Endonesa? Alhamdulillah temen kalian yang kemarin ngerencanain itu sudah ketangkep. Sukurin… Modar! Mampus aja sekalian! Pada goblok, sih… Kalau kalian mau ngeledakin Gedung Putih di Washington sana, nalar kalian itu masih bisa (sedikit) kupahami. Tapi kalo Pertamina? Astaga… Dengkul, eh, otak udang kalian itu kalian taruh di mana? “Musuh” kalian nggak bakal merana, justru sodara setanah-air kalian yang bakal menderita.

Boleh-boleh aja kalian merasa berduka dengan kematian sodara seiman kalian. Tapi ungkapkan kedukaan kalian dengan cara yang seharusnya. Bukan malah dengan cara yang bakal merebut hak orang lain, bukan dengan cara melanjutkan kesalahan mereka, dan bukan dengan cara yang makin melukai hati orang-orang yang dirugikan sama mereka. Paham tak?

Tak paham? Sana belajar lagi supaya pinter. Belajar kehilangan nyawa orang yang kalian sayang. Dan seharusnya 1 hal yang jadi pertimbangan kalian sebelum beraksi membabi-buta: kalau saja Endonesa tidak menghabisi nyawa 3 orang sodara kalian itu, darimana kalian sekarang ini bisa berkoar kalo kematian mereka adalah sebuah “kesyahidan”? Justru karena mereka sudah dimatikanlah makanya sekarang kalian bisa menganggap bahwa mereka adalah syuhada.

Artinya, setidaknya berterima-kasihlah kepada eksekutor mereka; jangan malah mengutuki. Tanpa para eksekutor itu, mereka nggak bakal mampus. Dan kalo mereka nggak mampus, mau nyandang gelar “syuhada” dari mana coba?

P.S. Sial, gara-gara postingan kalian, aku jadi membicarakan keburukan orang yang sudah meninggal. Harusnya ini nggak boleh. Kampretlah kalian! 👿


Facebook comments:

34 Comments

  • cK |

    saya juga bosen itu mulu yang dibahas. mana di jakarta ini lagi rentan teror dengan bawa-bawa nama amrozi dkk. doh!

  • Catshade |

    Blogs of the Day di WordPress Indonesia semakin bikin bosen!

    Lha wong para seleb id.WP.com pada ngabur ke domain sendiri, ya wajar tho jadi semakin membosankan >_>

  • bundanya Naila |

    ealah Joe..! aku sendiri’isin’ sebagai orang Islam, apalagi aku hidup di negara di mana demokrasi beragama dan perbedaan bener2 di tegakkan. capek kalo ngomongin ‘syuhada’nya amrozi dan kawan2nya. karena menurut aku yang berhak mencantumkkam ‘layak’ ndaknya syuhada dan amalan seseorang itu cuman Yang Maha Pencipta, bukan manusia2 macam amrozi. Tuhan aja Maha Pengampun kok sok banget mereka2 itu mencap orang2 gak berdosa sebagai calon penghuni neraka..semprull!!

  • Pras |

    Liputan media massa soal Amrozi cs. kemaren-kemaren gak kalah sama infotainment, segala sesuatunya dikupas tuntas, kayak ngomongin sosok pahlawan aja…. Jadinya, masyarakat pun mulai ada yang menaruh simpati sama apa yang mereka perjuangkan…

  • KiMi |

    Huuuii,,kaya’nya cukup lama juga mas joe ga nulis hal2 seperti ini lagi… *sembah sujud*

    Btw, jadi inget serial 24 season berapa gitu aku lupa. klo ga salah ceritanya ya teroris dari arab yang beragama islam (sebut saja A) berhasil ditangkap sama CTU, trus ada arab lain yg ceritanya disitu sodara seiman (sebut saja B) trus nanya ke si A itu, “A, kenapa lo neror2 trus ngebom sana sini? Jihad itu ga gitu, boi…” trus dijawab sama si A, “We have different interpretation of Qoran.”

    Nah, kalo udah beda interpretasi ya susaaaahhh… tetep aja mereka menganggap mereka benar. tidak peduli harus membunuh beratus orang, tua-muda, bersalah atau tidak, hanya untuk mengejar –yang katanya– surga untuk para syuhada.

    bah, sudah muak aku dibuatnya!

  • guh |

    Memang harus ada yang rela dibilang membosankan untuk terus becanda sama ajaran-ajaran kampret 🙂

    Kalau semua sibuk dengan urusan duniawinya sendiri ketika “dien”nya *nulisnya bener ga sih* dimodif untuk bikin ajaran2 penuh terror, ya… hmm…
    gpp juga sih, haha.

    Btw, slogan ALLAHUAKBAR itu dapet dari Qur’an sebelah mana ya? kira2 ada pilihan slogan lain ga yang efeknya bikin orang lebih lembut sedikit.

  • d4mN yg mau ekspor gula |

    Allahu Akbar!

    Blog of the day adalah sebuah manipulasi ndak bermutu!
    kenapa? karena blog saya belum pernah masuk di listnya.
    boro2 BOTD, Growing Blog aja lum pernah. mangkanya saya ndak suka dengan Botd. mendingan ikutan Amrozi dkk, ngekspor gula….jualan Tahu Bakar juga….
    Gulo diekspor!

  • jensen99 |

    Seharusnya sebelum dieksekusi, keluarga & kerabat ketiga teroris itu diledakkan terlebih dahulu, biar amrozi cs bisa ngerasa, gimana kalo orang yang mereka sayangi tewas tercabik bom. 😈
    Ini juga bisa mencegah orang lain jadi teroris, karena keluarga si calon teroris terancam bakal ikut nanggung hukuman! 💡

    *lebih senewen daripada si kakikananmeriam*

  • Yang Punya Diary |

    waun:::
    yayaya, bravo…

    cK:::
    amrozi jadi idol yang mengerikan, chik 👿

    Rasyeed:::
    saya kan ndak ngerokok djarum lagi. ngerokoknya bintang buana 😀

    Catshade:::
    jikalau demikian, ampuni saya, oh baginda…

    bundanya Naila:::
    betul, mbak… betul…
    kampret2 itu memang nggak mikir panjang bagaimana nasib sodara2 seimannya yang lain yang kebetulan hidup di tempat di mana islam bukanlah agama mayoritas penduduknya. sinting mereka!

    awik:::
    kalo capek ngaso, wik 😛

    sunyoto:::
    sesuatu yang baru apa? bikin aliran agama baru?

    Pras:::
    alhamdulillah saya jarang nonton tipi :mrgreen:

    KiMi:::
    bagaimana kalo kita bunuh mereka duluan? lumayan lho…melenyapkan nyawa segelintir orang demi menyelamatkan ribuan nyawa lainnya 😈

    guh:::
    ada harusnya, semisal subhanallah atau astaghfirullah…
    itu lumayan bisa bikin orang2 pada nangis kalo pas acara zikir sambil ngumpul2 😛

    mitra w:::
    allahuakbar juga!!!

    d4mN yg mau ekspor gula:::
    ngekspor gula ngikutan amrozi? ngekspor ke mana? ke akhirat? 😀

    jensen99:::
    hahaha, preventif yang mengerikan

  • minanube |

    saya malah gak tahu ada bog begituan 😛

    eh blognya lambat banget bos bukanya, lagian di kasih pop up iklan segala, ck…ck…ck… nakal banget nih 😀

    met kenal ya 🙂

  • Hanna |

    Sumpah,lama bgt buka blogmu mas.huah…aq pengen maki2 yg ngebom bali.ap mrk g mikir po,nyawa tu g tgantikan?senang,mereka?senang?ad aj ngebom negri sendiri.tlalu radikal.pdhl islam tuw pnuh kasih syg dan toleransi. NABI aj gt..

  • Rawira |

    Waahahhahahaa….ngamuk2 nih Mas ceritanya…
    Seru juga baca diary orang yang lagi ngamuk2…
    Boleh nih jadi selingan..

  • fritzer |

    Ah, baru saja beberapa hari lalu saya dapat link dari mbah umbel tentang buku tentang kaum khawarij, geng teroris yang sudah aktif sejak jaman Rasulullah hingga khulafaul rasyidin. Ternyata memang mereka ini sudah giat memfitnah Islam bahkan sejak jaman itu 😎 .
    Akhirnya ada penyangkalan resmi yang kukuh dan meyakinkan terhadap mereka, gak cuma penyangkalan setengah-setengah dengan masih nganggap “saudara kita”…

  • fritzer |

    Euh? Yang meng-hentai-kan Rasulullah SAW itu?
    Halah dia mah dah dilaporin ke Mabes Polri. Bentar lagi diberangus.

    *ngupil*

    Empunya blog juga paling2 dah ngumpet di lubang toilet. Disampahin blognya juga dianya gak bakal ngeh.

    *bersin*

  • mita ferillywae |

    waaah..masny blogny bagus..hehehe…

    mbok diriq diajarin (ngarep mode : on)
    :p
    hehehe…

    iy tuh,,aq jg g setuju ama yg namany kekerasan…apalgi ampe bawa2 agama buat tampengnya..

  • Yang Punya Diary |

    wim permana:::
    ahahaha, sebenernya sih oke2 aja mereka mau nulis apapun, wim. cuma kadang2 – apalagi kalo lagi kejadian kayak gini – egoku sebagai orang bali jadi keluar.

    fair2an aja, sih, sebenernya. sesukanya mereka mau nulis apapun, termasuk yang menyinggung perasaanku, artinya ya mereka juga harus rela kalo aku sesukaku menghujat tulisan mereka. kan sama2 nggak mikirin perasaan pihak yang kemungkinan kontra dengan tulisan kita. yah…namanya aja ngeblog :mrgreen:

    toh di luar konteks amrozi2an ini, tulisanmu itu variatif, kok 😀

    minanube:::
    errr…anu, kalo masalah lambat sepertinya bukan sekedar masalah javascript; walopun beberapa mau saya kurangin. dari kemarinan ini bahkan situsnya jogjacamp sendiri, yang punya idwebhost, tempat saya nyewa hosting, juga agak lambat dibukanya, huehehe

    Hanna:::
    padahal jikapun harus perang, Nabi sendiri nggak milih cara pengecut macam bom2an itu. Nabi selalu milih ‘berantem’ muka ketemu muka sama musuhnya. itupun bukan dilakukan di daerah yang ada penduduk sipilnya. ya kan? ya kan? hohoho…

    Rawira:::
    hohoho, biasalah. perkara yang kayak gini lagi sensitif buat orang-orang bali, termasuk saya tentunya

    det:::
    kalo gitu, yang keren itu si Guh 🙂

    fritzer:::
    saya, sih, mau seiman atau nggak, kalo sudah nyenggol saya ya tetep aja ta’gebuki (dengan catatan postur mereka lebih kecil dari saya), kekeke. malah sebaliknya, seperti kata toh sat ‘si tangan berdarah’, musuh dari musuh kita adalah teman kita 😈

    1bnudaud:::
    errr…
    saya sudah buka2 blog itu. cuma kok nggak menemukan alasan apa yang mengharuskan saya untuk marah, apalagi kalo marahnya harus dalam huruf gede 😉

    mita ferillywae:::
    lha, diajarin apanya? desainnya atau apanya? :mrgreen:

  • lupek |

    hehehe,, wah,, yang punya blog ngamuk2 🙂

    kalo liad komen2 yg udah ad,, berarti sebenernya banyak orang yang setudju ama mas joe,, eheheh

    btw blog walking mas,, salam kenal 🙂

  • Janten |

    Amrozy mungkin murka melihat ribuan saudara SIPIL nya dibantai pada idul fitri berdarah oleh laskar kristus di ambon dan penyembelihan ratusan saudara SIPIL nya oleh laskar manguni dan kelelawar hitam pimpinan tibo cs di poso. Walaupun tidak semestinya dia balas dendam dengan membunuh warga sipil di bali

  • wira |

    mantap bener Joe,

    Kalo menurutku sih tindakan teroris bejat itu layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh bapaknya, lalu ngamuk di rumah sendiri, melukai saudara sendiri serta menghancurkan diri sendiri. Benar2 pengecut…

  • utux mavericks |

    di agama kami tdk diajarkan jihad, tapi kmi diajarkan karmaphal, kami diajarkan agar membalas semua kejahatan yang dilakukan dengan kebaikan, sepahit apapun kejahatan itu. kami tidak mengajarkan gadis2 bali untuk menjadi perek berkerudung tapi kami mengajarkan mereka tari, adat, seni budaya kami yang adiluhung. sekarang kami tanya kota2 di jawa vs bali, kota santri vs bali bahkan indonesia vs bali, kecoak pun akan setuju bahwa bali tetap teratas dan terkenal.
    apa agama kalian tidak diajarkan kebaikan akan berbuah kebaikan???. hasil yg kami peroleh selama ini di bali adalah kebaikan yang kami tanam sejak berabad abad lalu oleh leluhur kami. apa kalian iri dengan kesuksesan n kemajuan bali sehingga kalian ingin mengusik bali atau ada motif lain dibalik bom yang kalian ledakkan di daerah kami. woi…. kita negara sekuler bung, negara bukan milik satu golongan atau agama mayoritas dan anda perlu tahu bahwa setiap detik puluhan ribu orang bali melakukan yadnya agar alam kami menjadi dinamis. selama kalian mengganggap selain pemeluk agama kalian adalah kafir maka selama itu pula kami tidak akan respek dengan kalian. jangan jadi konservatif bung
    apa kalian ingin indonesia murni seperti arab saudi???? menggelikan sekali kalau anda berkeinginan indonesia/bali dijadikan seperti arab

So, what do you think?