Warning: call_user_func_array() expects parameter 1 to be a valid callback, function 'coliseum_easy_horst_heating' not found or invalid function name in /home/satchd01/public_html/diary/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324

Kita Serbu Puskom UGM!

Tulisanku kemarin yang membeberkan cerita kelemahan Puskom UGM ternyata menghasilkan dampak yang sempat membuatku terbangga-bangga dan terkaget-kaget, Bol. Tulisanku itu ternyata dikomentari oleh seseorang yang (jika itu betul) termasuk jajaran avant-garde dalam sejarah Puskom UGM, Pak Bambang Nurcahyo Prastowo.

Osh! Satrianto menggemparkan UGM lagi dari dunia maya!

(Halah…)

Di tulisanku kemarin itu Pak Bambang nulis komentar persis seperti yang di bawah ini:

Banyak perkara karena banyak pihak berminat menjadi administrator server web.ugm.ac.id. Sungguh pernah terjadi ada beberapa login root dari banyak arah sampai sshnya dimatikan oleh mas Agung. Selain itu, admin di PPTIK belum mampu melakukan cek keamanan script user yang terpasang di web server itu sehingga sering spammer, phising nyisip ke sana. Hosting di UGM tidak free, mahasiswa bayar cukup mahal, hampir sama dengan TK, SD, SMI, SMA elit di Jogja. Saya berusaha menjaga agar sistem dapat digunakan dengan baik.

Bila ada yang menemukan security hole di UGM, tolong laporkan ke pengaduan di pptik.ugm.ac.id; jangan disebarluaskan.

Aku sempat kaget sesaat dan membatin, hei, apa ini benar-benar Pak Bambang yang itu? Sampeyan serius?

Bagus juga kalo itu benar-benar Pak Bambang, pikirku. Setidaknya tulisanku itu mungkin hanya termasuk segelintir dari tulisan-tulisan yang ditanggapi yang lahir dari kekesalan mahasiswa-mahasiswa yang pernah merasa diperkosa oleh Puskom UGM. Malah mungkin, sangat besar kemungkinannya, bahwa tulisanku itu adalah satu-satunya tulisan tentang polah Puskom UGM yang direspon langsung oleh Pak Bambang.

Yeah, jika dan hanya jika komentator itu benar-benar Pak Bambang yang kumaksud πŸ˜‰

Jadi aku juga curiga kalo komentator itu adalah Pak Bambang pelasu (baca: palsu, bego!)? Tentu saja. Kemungkinan itu selalu ada, kan? Lihat saja bahwa di website-website sebelah banyak sekali yang menyaru sebagai Roy Suryo, pakar telematika kita kebanggaan Indonesia yang legendaris itu, saking kagumnya 😈 Maka, bisa jadi, kan, kalo komentator yang urun rembug di tulisanku itu adalah Pak Bambang pelasu.

Seorang teman dekatku jaman esema, Agustini Leonita, yang sekarang sudah jadi dokter lulusan UI, pernah bilang ke aku, “Kalo aku baca novelnya Hercule Poirot, Tok, yang kebayang di otakku, Hercule Poirot itu seperti kamu.”

Ada yang belum tau siapa itu Hercule-apa-itu-tadi? Mari, mari, sini, mendekat ke aku. Aku kasih sedikit tambahan informasi kalo Hercule Poirot itu adalah salah satu tokoh detektif ngetop rekaannya Agatha Christie. Mungkin Leo benar, karena Poirot – seperti digambarkan di novelnya – adalah seorang pria kecil dengan kebiasaan-kebiasaanya yang (lagi-lagi) menurut Leo sangat mirip dengan aku.

Poirot itu tidak pendiam. Justru sangat rewel, kayak aku. Salah satu kebiasaan jeleknya – menurut Kapten Hastings, partnernya – adalah suka menyombongkan dan menilai tinggi dirinya sendiri. “Di antara semua orang yang kukenal, kamulah yang paling suka menilai tinggi dirimu sendiri!” bentak Kapten Hastings kesal di salah satu serialnya yang berjudul “Misteri Bintang Barat”.

Aku juga sering dicap sebagai makhluk narsis. Bahkan Chika, makhluk narsis nomor 1 sejagat WordPress Indonesia, juga mengatakan kalo kadar narsisku jauh lebih parah dari dia. Tapi seperti tanggapan Poirot kepada Kapten Hastings, aku juga menanggapi cap narsis yang melekat di sekujur badanku dengan kata-kata: “Mau apa lagi? Kalau kita memang lain dari yang lain, kita tentu menyadarinya! Dan orang lain pun melihat hal itu.”

Dan hubungannya dengan komentar Pak Bambang adalah bahwa aku mendadak merasa seperti Hercule Poirot. Aku menemukan kejanggalan yang terdapat dalam komentar yang ditulisnya itu. Coba saja perhatikan. Lihat baik-baik komentar yang kusalin di atas, dan temukan 2 kontradiksi besar di antara 2 paragraf terakhirnya. Silakan lihat di paragraf terakhir, orang yang sementara kita asumsikan sebagai Pak Bambang itu menulis kalo kita menemukan lubang keamanan di Puskom UGM, maka diharapkan supaya kita jangan menyebar-luaskannya. Selanjutnya silakan lihat paragraf sebelumnya dan simpulkan siapakah yang mengumumkan kelemahan-kelemahan sumber daya di Puskom?

Hohoho, kontradiktif, kan? Iyalah. Makanya aku agak nggak percaya kalo komentator itu adalah Pak Bambang asli. Kecuali kalo imej dari Pak Bambang yang kutangkap selama ini ternyata tidak sesuai dengan karakter aslinya, agak sulit buatku untuk yakin kalo ketololan seperti itu bisa dilakukan oleh Pak Bambang.

Aku memang belum paham tentang kebijakan sebuah institusi pendidikan karena aku belum pernah berkubang di dalamnya. Tapi yang aku tau, kalo kebijakan korporat, jangan pernah membeberkan kelemahanmu sendiri kepada publik! Di kuliahku yang satunya di MSD dulu, aku diajarin kalo bikin iklan itu buatlah sebagaimana mungkin supaya calon konsumenmu tertarik. Jangan malah jeleknya yang dikasih tau. Mana ada, tho, iklan rokok yang nampilin gambar kalo konsumennya sedang koma di rumah sakit gara-gara kanker paru-paru?

Tapi sementara ini aku nggak mau beranggapan demikian. Aku justru sedang ingin bercinta, aeh, sedang ingin untuk percaya kalo komentator tersebut adalah Pak Bambang asli. Karena apa? Karena, eh, karena jika orang tersebut bukan Pak Bambang pelasu, maka aku merasa tulisanku sebelumnya itu tidak sia-sia. Aku merasa tulisanku mengarah pada sasaran yang tepat. Bull’s eye!

Sejak aku nulis tentang kebosokan UGM (yang membuatku pontang-panting nyari utangan) untuk pertama kalinya yang kemudian di-review singkat oleh Mas Enda Nasution, cuma sedikit dari tulisanku yang bisa ditanggapi langsung oleh yang bersangkutan. Cuma ada 1 dosen saja yang pernah menanggapi tulisanku tentang pandanganku terhadap Ilmu Komputer UGM: Pak Khabib Mustofa. Sisanya? Bah! Tulisanku yang mati-matian menghujat birokrasi di kampus MIPA tidak pernah dapat tanggapan dari yang jajaran petinggi fakultasku itu. Bahkan saran langsungku tentang pemanfaatan teknologi informasi secara optimal untuk kenyamanan penghuni MIPA di website-nya yang butut itu kayaknya tidak pernah ditindak-lanjuti (mungkin itulah bedanya antara penggede yang melek IT dengan yang buta huruf, eh, buta IT). Entah adminnya yang cuek bebek atau memang penguasa di kampusku yang nggak pedulian dengan kemajuan institusi yang dipimpinnya, aku nggak paham. Sebel, deh, ih!

Makanya sekarang aku justru senang kalo seandainya komentator itu adalah Pak Bambang asli. Aku bisa melanjutkan hujatanku terhadap Puskom dengan bahagia, hahaha. Okelah, mulai saja satu demi satu (dan kalo yang kemarin itu Pak Bambang pelasu, semoga sekarang tulisanku ini dilihat oleh Pak Bambang asli). Jangan khawatir, ini bukan tentang Akismet lagi, kok. Ini tentang sesuatu yang menurutku jauh lebih fatal dari itu, meskipun menurutku tetap saja tanggung jawab terhadap kenyamanan user secara teknis sepenuhnya berada di tangan sang penyedia layanan jasa.

Hosting di UGM tidak free, mahasiswa bayar cukup mahal, hampir sama dengan TK, SD, SMI, SMA elit di Jogja.

Bagus! Ternyata sadar, kan, kalo hostingan di Puskom itu nggak gratis? Nah, sudah tahu kalo mahasiswa dibebani dalam pembiayaan dan pengadaan hosting itu, lalu kenapa sekarang pelayanannya buruk sekali? Susah diakses dari luar lingkungan kampus UGM dan tiap weekend servernya down. Ada apa ini? Aku nggak yakin kalo kemampuan sumber daya manusianya yang kurang. Aku malah su’udzon kalo memang Puskom yang nggak mau membiarkan pasukannya mengoptimalkan sumber daya yang mereka punya. Puskom, kan, isinya jagoan-jagoan IT se-UGM (tolong jangan sertakan nama pakar telematika kebanggaan kita itu yang bergelar A.Md. alias ahli metadata). Nyatanya teman-teman seangkatanku yang dulu sempat transit di Puskom pada “jadi” semua di tempatnya bekerja sekarang.

Hei, utamakan kenyamanan pelanggan, dong, ah. Pembeli itu, kan, raja meskipun bukan raja dangdut. Wong yang mbayar mahal itu kami-kami, kok.

Sudah banyak, Dab, keluhan-keluhan tentang kinerja hostingan di Puskom. Memang, sih, kebanyakan berupa keluhan offline via obrolan angkringan ala mahasiswa. Tapi Mas Murti (yang blognya) almarhum itu sudah pernah nulis juga, kok. Mas Trojan malah sempat meneriakiku curang begitu tau aku memposting tulisanku yang kemarin itu. Dia bilang kalo dia sebenarnya juga mau menulis tentang keluhan yang sama di blognya tapi sudah keduluan aku. Istilahnya, dia merasa disalip seko kiwo sama aku.

Aku bilang, kalo mau tulis ya tulis aja. Tapi Trojan nggak kayak aku yang cenderung spontan dalam bereaksi; pukul dulu urusan belakangan. Trojan bilang kalo dia mau ngumpulin testimonial dukungan dulu yang bakal memperkuat tulisan tentang kesaksiannya terhadap kinerja hostingan di Puskom.

Mas Agoenk yang pernah mengepalai 1 batalyon prajurit technical-support untuk acara Jogja Information Technology Session (Joints) 2007 mungkin sempat merasakan bagaimana rasanya dipisuhi peserta Programming Competition Session tingkat esema dan sederajat itu.

Ceritanya, jaman dulu waktu mau ngadain lomba programming tingkat nasional itu, panitia Joints memutuskan untuk mengadakan seleksi untuk babak final online via web karena agak mustahil kalo mendatangkan semua jagoan IT tingkat esema ke Jogjakarta untuk berlomba. Panitianya memutuskan untuk hosting webnya di Puskom saja karena pertimbangan beberapa hal: nama domain yang UGM yang diharapkan bisa membawa nama almamater, kapasitas storage yang lebih dari cukup, serta yang paling penting adalah bahwa fasilitas itu bisa didapatkan dengan gratis!

Tapi apa yang terjadi? Meskipun sudah que serra serra, waktu itu panitia Joints dihujani caci-maki oleh peserta. Webnya sulit diakses dari luar dan kalopun bisa diakses keadaannya menyedihkan. Lemot banget, John. Jangkrik! Nama baik Himakom sebagai penyelenggara jadi buyar!

Makanya, buat Joints besok ini aku kepengen bilang ke panitianya, “Sudahlah, Mas Landhes… Daripada buang-buang duit buat beli hostingan di luar, pake saja space hostingku. Nanti nama domainnya pake yang gratisan saja. Space hostingku kupinjamkan dengan gratis, dengan catatan cantumkan brand-ku sebagai sponsor dan ijinkan aku memajang script dari AdSense di webnya itu nantinya.” Gyahahaha… πŸ˜†

Bila ada yang menemukan security hole di UGM, tolong laporkan ke pengaduan di pptik.ugm.ac.id; jangan disebarluaskan.

Jangan disebar-luaskan? Jangan disebar-luaskan bagaimana? Wah, kok kesannya nggak paham advantages dari sebuah weblog, sih?

Salah satu versi tentang lahirnya istilah weblog yang paling kusukai adalah, konon, weblog itu lahir ketika seorang pegawai sebuah perusahaan dimarahin oleh atasannya. Merasa kesal, akhirnya si pegawai itu membuat sebuah website yang isinya cacian, makian, hujatan, pisuhan, dan rekan-rekan buat atasannya yang kampret itu.

Jadi, menurutku, weblog itu berfungsi sebagai pengetatan kontrol sosial dari sebuah sistem. Dengan adanya weblog dan kemudahan pengoperasiannya seperti jaman sekarang ini, orang jadi bakal lebih berhati-hati dalam bertingkah. Pakar telematika kita yang legendaris itu tentu paham bagaimana rasanya ketika blogger-blogger dari seluruh Indonesia menyoroti segala sepak-terjangnya.

Ketika kita membuat sebatang blogger kecewa akibat perlakuan kita terhadapnya (misalnya ketika kita makan-makan rame-rame tapi nggak mau urunan mbayar), waspadalah! Bisa-bisa polah kita itu bakal dijadikan bahan postingan. Lebih waspada lagi jika makhluk yang kita kecewakan itu adalah seorang blogger ngetop. Bersiaplah kalo nantinya seluruh jagat pewayangan bakal tau kalo kita adalah wayang nggak becus yang sudah mengecewakan wayang lainnya.

Weblog membuat kontrol sosial jadi semakin ketat. Kita jadi semakin hati-hati dalam bertindak supaya jangan sampai mengecewakan orang lain. Kondisi ini tentunya juga bakal mendorong sebuah korporat untuk bertingkah semakin profesional, menjaga mutu produknya. Sekali mengecewakan seorang konsumen yang kebetulan adalah blogger papan atas Indonesia (peringkat 70 dari 100 blogger terbaik di Indonesia, mungkin :mrgreen: ), korporat yang kita pimpin bakal diganyang!

Apa keuntungan dari menjaga hubungan baik dengan konsumen kita? Ah, belajar pemasaran saja.

Dan balik ke masalah hujatan terhadap Puskom itu tadi, aku akui ini memang kritikan bernada sarkas. Kenapa aku pilih nada yang macam begini? Sederhana. Sebentar lagi – insya Allah – skripsi baruku selesai. Sehubungan dengan itu, rasanya nggak enak kalo aku cabut dari Gadjah Mada tanpa meninggalkan kehebohan di dalamnya. Bolehlah aku berharap untuk menimbulkan kesan yang mendalam buat almamaterku ini. Aku pengen adik-adik kelasku besok setidaknya pernah mendengar namaku disebut-sebut sebagai legenda: Satrianto, sang bajingan pembuat onar 😈

Karena itu aku berharap semoga saja yang kemarin merespon tulisanku itu adalah benar-benar Pak Bambang, dan nantinya bakal ada peningkatan performa di Puskom. Jika itu betul, maka, ayo, berbarislah bareng aku. Rapatkan shafnya, kita sama-sama menyerbu Puskom UGM. Meniru kata-kata Mas Aphip ketika kampanye untuk pemilihan ketua umum Himakom di penghujung tahun lalu, aku pengen berkata juga, “Mari membuat sejarah bersama saya,” mumpung tulisanku ditanggapi langsung sama yang berwenang di Puskom.

Terakhir, seperti komentar yang pernah kuterima buatku dari Mbak Dilla, aku nggak pernah bisa menjawab dengan tegas apakah segala misuh-misuhku ini kulakukan karena aku memang benci atau justru karena aku sayang banget sama UGM? Benci dan cinta, kan, bedanya tipis.

Bah! Cinta? Makan itu cinta! Aku cuma pengen namaku menjadi sebuah legenda.


45 Comments

  • anung |

    aku malah sempat ngobrol gara2 blogku ancur..
    alesan adminnya:

    space TEMPnya penuh…jadi didelete dulu,,
    hehe

  • maruria |

    […]Aku pengen adik-adik kelasku besok setidaknya pernah mendengar namaku disebut-sebut sebagai legenda: Satrianto, sang bajingan pembuat onar :twisted:[…]

    ===> Cita-citamu menjadi seorang bajingan agaknya akan segera terwujud. Hakakakak…

  • vcrack |

    hosting .web.ugm.ac.id lambat bgt, weekend juga down, tapi mengapa hosting ugm.ac.id tetep abeik2 sahaja? pilih kasih? prioritas? hemat biaya??

    joe, klo kita bikin argumen harus disertai referensi yang kuat klo nggak kita cuma jadi bahan blogging orang aja. mestinya cari tau dulu mengapa komentar bisa diplekoto sama aksimet.. apa karena URL nya, Emailnya atau IP mungkin. kmu kan anak IT mestinya ngerti maksudku. trus klo emang komentar di anggap SPAM oleh aksimet karena URL nya dari UGM, maka cari tau mengapa url UGM di blacklist aksimet.. apakah kehendar aksimet, atau admin UGM yang dalam hal ini PUSKOM atau orang lain yang tidak bertanggung jawab..

    jangan cuma waton pukul, waton hit naek, adsense jalan, tapi harus pikirkan dibalik tindakan kmu.. Tapi aku setuju, klo hosting layanan PUSKOM (.web.ugm.ac.id) masih jauh dari sempurna..

    Contoh joint2007, kae sing gawe web tekan grader aku kabeh(tanpa bermaksud sombong).. tapi pas evaluasi, kita banyak diprotes peserta, mereka bilang hostingnya lambat.. ini bener-bener mempermalukan Himakom sebagai pihak penyelenggara. dan memalukan namaku juga, walaupun mungkin temen2 Himakom tau klo yang bermasalah server UGM..

    thanks, tetep dalam perjoeangan joe..

  • vcrack |

    Hanya dengan 2 sample hosting di .web.ugm.ac.id jon? tak tambah 1 lagi hostingku juga githu http://jan.web.ugm.ac.id
    ketelen akismet juga. tapi itu nggak objectif bgt jon, yg bisa buktian bahwa yang bikin masalah adalah PUSKOM UGM.. yang bisa ditarik kesimpulan cuma url .web.ugm.ac.id udah di blacklist ama Akismet, tanpa tau sapa yg reseh bikin ulah..

    tapi harus diakui hosting .web.ugm.ac.id emang pelayanannya masih kurang.. yang mau serius ngeblog, atau buat bisnis via blogging mending beli hosting sendiri aja.. banyak koq hosting dengan fasilitas lumayan bagus, tapi harga masih terjangkau.. daripada ribut, gontok-gontokan ama adminnya PUSKOM, cuma kesel doang, bikin misuh2. meding klo aku beli hosting sekalian…

    dengan ini aku juga mau tanya ama adminnya PUSKOM, mengapa url web.ugm.ac.id bisa sampe ketelen akismet? nggak tau, nggak mau nyari tau, atau gmn? ayo kita cari bersama, kenapa bisa begitu..

    pertanyaan kedua, mengapa hosting .web.ugm.ac.id lambat bgt dan setiap weekend down, sedang ugm.ac.id baek2 aja? prioritas? hemat biaya? atau nggak niat bikin hosting untuk mahasiswa?

    Cuma sekedar pertanyaan, nggak berharap ada jawaban.. thanks semuanya..

    Tetap dalam perjoeangan joe…

  • azis_fan |

    LAKSANAKAN JENDRAL!….siapkan amunisi,dn serdadu tangguh.
    jangan cuma modal semangat tapi harus punya strategi jitu
    biar tepat sasaran.Jo jo kereaktifmu membawa hasil juga,..
    selamat(salaman sik,ming ora sah nganggo sun kanan sun kiri).(iki koncomu mbiyen,ngangkring bareng
    lawuh sayap kanan)

  • sangprabo |

    @ vcrack
    Hehehe.. Setuju Jan. Mending kita cari referensi yang banyak dulu. Jangan asal maen serbu aje.. Gua kagak mao dan belon mao mati demi si Joe! Wakakaka..

  • vcrack |

    @sangprabo ::
    Si joe itu pengen blognya nge-hit doang.. biar adsense nya jalan. trus dapet duit deh.. buat bayar utang yah joe?

  • sangprabo |

    @ joe
    Assalaamu’alaikum
    Joe, ente juga komen di blognya Pak Pras, kasih solusi, jangan cuma misuh. πŸ™‚
    Btw, aku sebenernya juga pengen ngasih space, hla tapi quotaku cuma 1 MB je… Masak mau pantatnya doang yang masuk?? πŸ˜€

  • Mas IWΓ₯NT |

    Amunisi untuk bahan serbuan :
    Portal UGM.AC.ID : pake IP 222.124.24.4 [pasti lancar]
    Range IP Server UGM : 222.124.24.0 – 222.124.24.127

    Lah yang subdomain xxx.web.ugm.ac.id | IP: 222.124.24.7
    subdomain yg pake IP server ini bisa dipastikan lambat

    mungkin administrasi dari server wae yg masih tanda “?”
    Jadi cukup wajar jika ada semacam “kasta” dalam server


    *analisa dgn koneksi speedy Personal Unlimited loh*

    *blom sempat cek semua IP, ga punya waktu DAB*

  • vcrack |

    ternyata si joe takut.. jago kandang.. wanine mung neng blog e tok.. hohooo.. wis, banyak alasan.. b-(

  • chiw |

    Seorang teman dekatku jaman esema, Agustini Leonita, yang sekarang sudah jadi dokter lulusan UI, pernah bilang ke aku, β€œKalo aku baca novelnya Hercule Poirot, Tok, yang kebayang di otakku, Hercule Poirot itu seperti kamu.”

    sama body nya? memang!
    sama wajahnya? memang!
    :mrgreen:

    sama kapabilitas otaknya? ohoho… itu penghinaan untuk poirot!
    :mrgreen:

  • Yang Punya Diary |

    Mas IWΓ₯NT:::
    wohohoho, serius banget trackingnya, oom

    cK:::
    bantu doa aja, chik. biar aku ndak dirajam

    anung:::
    perasaan itu kejadian sering, cok, gyahahaha

    maruria:::
    amin, mbak. sungguh2 amin :mrgreen:

    vcrack:::
    komenmu akeh banget. yo wis, anggap saja aku sedang berusaha memberi pencerahan.

    joe, klo kita bikin argumen harus disertai referensi yang kuat klo nggak kita cuma jadi bahan blogging orang aja. mestinya cari tau dulu mengapa komentar bisa diplekoto sama aksimet.. apa karena URL nya, Emailnya atau IP mungkin. kmu kan anak IT mestinya ngerti maksudku. trus klo emang komentar di anggap SPAM oleh aksimet karena URL nya dari UGM, maka cari tau mengapa url UGM di blacklist aksimet.. apakah kehendar aksimet, atau admin UGM yang dalam hal ini PUSKOM atau orang lain yang tidak bertanggung jawab..

    ini bukan sebuah kondisi real, tro, meskipun idealnya memang begitu.

    misalnya aja kamu bikin sebuah pt yang judulnya trojanwebhost. suatu ketika semua alamat yang berada di bawah layananmu tidak bisa berfungsi maksimal. tentunya usermu nggak semuanya bisa kamu harapkan berbaik sangka. mereka ga akan peduli apakah problemmu ini gara2 kealpaan internal layananmu ataukah karena keisengan pihak lain, yang mereka tau cuma layananmu harus bisa berfungsi normal sesuai ekspektasi awal mereka.

    perkara apa metodemu dalam menanganinya – mau menyuruh orang yang iseng itu bertanggung jawab dan menyeretnya ke pengadilan atau berusaha mati2an supaya sdm internalmu bisa mengatasi masalah itu sendiri – they don’t wanna know bout that. yang user tau, ketika ada masalah dengan jasa yang kamu jual, mereka bakal menuntutmu untuk menyelesaikan problem mereka

    jangan cuma waton pukul, waton hit naek, adsense jalan, tapi harus pikirkan dibalik tindakan kmu.. Tapi aku setuju, klo hosting layanan PUSKOM (.web.ugm.ac.id) masih jauh dari sempurna..

    tentu saja ini lewat pertimbangan matang. ketika aku berreaksi ternyata ada tanggapan, kan? aku mempertimbangkan kalo aku tidak berlagak waton main pukul dan mencoba berhati2, kebanyakan nyari referensi, keadaan cuma bakal berlangsung seperti yang sudah2. stagnan. jalan di tempat.

    kadang2 hidup ini harus berjudi, memang. saat berhadapan dengan orang yang tidak mempan dicubit, mungkin kita harus menempelengnya, kan? resikonya? ya kita yang tanggung sendiri. perkara yang ditempeleng bakal balas menempeleng kita, ya itu resiko perjudian kita. yang penting maksud kita untuk membuatnya tersadar akan keberadaan kita sudah tercapai, tho? πŸ˜‰

    adsense? ah, itu cuma resiko aja kok. sungguh mati! :mrgreen:

    jadi, sebenernya kamu setuju atau nggak, sih, kalo layanan hosting di puskom itu kureaksikan seperti skrg ini? hohoho…

    mungkin, kalo kemarin aku nggak nulis artikel macam ini, bisa jadi lho tidak pernah ada sengatan buat puskom yang bakal menyadarkannya dari tidur panjangnya πŸ˜€

    Contoh joint2007, kae sing gawe web tekan grader aku kabeh(tanpa bermaksud sombong).. tapi pas evaluasi, kita banyak diprotes peserta, mereka bilang hostingnya lambat.. ini bener-bener mempermalukan Himakom sebagai pihak penyelenggara. dan memalukan namaku juga, walaupun mungkin temen2 Himakom tau klo yang bermasalah server UGM..

    jangan sombong, anak muda. coba ingat, dengan siapa kamu mengkonsultasikan desain webnya? hah? hah? hah? dan siapa yang mengeksekusinya? πŸ˜›

    Hanya dengan 2 sample hosting di .web.ugm.ac.id jon? tak tambah 1 lagi hostingku juga githu http://jan.web.ugm.ac.id
    ketelen akismet juga. tapi itu nggak objectif bgt jon, yg bisa buktian bahwa yang bikin masalah adalah PUSKOM UGM.. yang bisa ditarik kesimpulan cuma url .web.ugm.ac.id udah di blacklist ama Akismet, tanpa tau sapa yg reseh bikin ulah..

    bukan cuma 2 sebenernya. tapi silakan hitung, sejak tulisanku yang ketelen akismet itu, sampai hari ini sudah lewat berapa detik? dan bukan cuma akunku saja. inget juga keluhanmu yang ga bisa komen di tempatku. lalu juga masih ada anak2 lain yang juga terjerat, kan?

    jawabanku selanjutnya tentang obyektif atau tidak, sama kayak jawabanku yang pertama. kadang kala idealisme itu tidak bisa diterapkan secara utuh di kondisi realnya, hohoho…

    tapi harus diakui hosting .web.ugm.ac.id emang pelayanannya masih kurang.. yang mau serius ngeblog, atau buat bisnis via blogging mending beli hosting sendiri aja.. banyak koq hosting dengan fasilitas lumayan bagus, tapi harga masih terjangkau.. daripada ribut, gontok-gontokan ama adminnya PUSKOM, cuma kesel doang, bikin misuh2. meding klo aku beli hosting sekalian…

    ketika semua orang memilih diam, siapa yang akan mengkritisi keadaan? πŸ˜€

    ternyata si joe takut.. jago kandang.. wanine mung neng blog e tok.. hohooo.. wis, banyak alasan.. b-(

    aku wis neng blog’e pak BNP, kok. wis posting komen ping 2 malah. mesti kowe wae sing ra nggatekke πŸ˜›

    bill gates:::
    hahaha, ini memang pertunjukan satrianto!

    sangprabo:::
    maaf, bo. aku bukan seorang pemberi solusi yang baik. seperti yang kamu bilang, aku ini provoke-specialist. solusi teknisnya spt apa, aku masih sangat bodoh dalam hal itu. yang bisa aku lakukan mungkin cuma skdar membuat puskom ngeh bahwa ada sebuah ketidakberesan di dalamnya yang membuat usernya komat-kamit di belakangnya.

    perkara solusi, aku ini tukang umpan, bo. bukan tukang tembak πŸ˜†

    tapi masak iya ente ndak mau berjuang demi aku? bayangkan, kalo aku mati maka siapa yang bakal menyambung lidah rakyat? gyahahahaha! 😈

    azis_fan:::
    salah! aku seneng njupuk lawuh ndas, zis, gyahahahaha…
    yah, semoga saja betul2 ada perbaikan ke depannya. lumayan kan kalo punya 2 space hosting :mrgreen:

    tukangkopi:::
    balik ke dapur umum, mas. di sana kurang orang πŸ˜†

    Gun N’ Roze:::
    tolong baca kalimat jawaban poirot kepada kapten hastings di atas πŸ˜›

    chiw:::
    yah, apa boleh buat. mungkin memang sindiran halus untuk poirot. aku kan secara kinerja otak lebih mirip dengan mycroft holmes yang bisa menyelesaikan suatu kasus lebih tangguh daripada adiknya yang lebih legendaris itu. tanpa beranjak dari tempat duduknya, perkara bisa diselesaikannya, gyahahahaha!

  • vcrack |

    to yang punya blog ::
    “aku wis neng blog’e pak BNP, kok. wis posting komen ping 2 malah. mesti kowe wae sing ra nggatekke ”

    aku ra nggatekke? liat waktu komennya bro.. jangan asal…
    emang koe komen apa di blognya pak BNP? pengibaran bendera putih??? ikut ketewa aja aku, berani cuma ama anak kecil.. ama anak kemarin sore.. bikin konflik buat naikin hit blog doang..

  • vcrack |

    kenapa juga komenku gak kmu jawab dari tadi siang? padahal tadi siang kmu juga OL? mikir2? trus mendirikan bendera putih? bikin konflik yang lebih gedhe lagi ya.. ntar aku bantu lempar sekam.. tapi jangan lari dong..

  • Yang Punya Diary |

    waktu komenku di tempat pak BNP jam 04:08 untuk pertama kalinya lho. dan celakanya komen ente terakhir sebelum yang di atas ini malah jam 04:49. oh ya, penghitungan waktunya pake PM semua lho πŸ˜† artinya sebelum aku dicap nggak muncul2, sebenernya aku sudah komen

    lari? wah, kapan aku lari? kalimat mana yang menyebutkan aku menyerah mengkritisi kinerja puskom? mbok diwoco sik, anak muda.

    tadi siang? lha ya ol. tapi sebagai penghuni mipa selatan tentunya pernah merasakan bagaimana kondisi wi-fi di kampus, kan? πŸ˜‰ jadi mending nongkrong di kantin bareng aphip, surip, saber, septo. bisa dikros-cek

    dab, blog ini tidak hosting di web.ugm.ac.id nan lambat bin laknat itu πŸ˜›

  • vcrack |

    aku bantu biar tambah nge-hit lagi yah..

    sebelum kmu komen jam 04:08 aku udah komen diblog pak BNP jam 04:00 kemudian kmu komen disana jam 04:08. trus jam 04:49 kmu komen disini. karena eh karena, isi komen yg jam 04:08 itu, berisi tentang permintaan maaf. hohooo.. lucu sekali udah misuh2 panjang lebar akhirnya minta maaf juga..

    lha trus tadi jam 8:20 kmu bilang
    “aku wis neng blog’e pak BNP, kok. wis posting komen ping 2 malah. mesti kowe wae sing ra nggatekke”

    2 kali?? padahal komenmu yg kedua di blog pak 07:45.. bisne kmu bilang aku ra nggatekke??

  • Hoek Soegirang |

    wokegh, kalo begidu saia tunggu bannerna, ntar saia fasang di blog saia. Jadi, temanya “Serbu PUSKOM UGM!” khan? saia tunggu lho bannerna….
    *halah*

  • Yang Punya Diary |

    hohoho, tentu saja. apa salahnya minta maaf? ketika apa yang diinginkan sudah dijanjikan bakal terpenuhi, artinya yang tersisa cuma misuh2nya, kan? padahal misuh2 itu sejatinya cuma buat “penyengat” aja. soale kalo make bahasa yang sopan kayak keluhan yang ditulis oleh pengguna web.ugm.ac.id lainnya, keluhan itu nggak bakal pernah dilirik untuk kemudian diperhatikan. di sinilah penyengat berperan untuk membukakan jalur

    minta maaf itu bisa dibilang cuma unggah-ungguh yang muda kepada yang tua aja. bersikap sedikit njawanilah. sama halnya dengan ngomong, “maaf, numpang lewat.”

    jadi ketika sebuah keluhan sudah ditanggapi, ketika namaku sudah ngetop di puskom seperti tujuanku di kalimat terakhir postingan, apa yang disebut sebagai penyengat tentunya nggak diperlukan lagi. saat itulah kemampuan diplomasi untuk sebuah win-win solution diperlukan. maka, apa salahnya meminta maaf? toh sejak awal aku memang nggak niat menyinggung orangnya. oleh sebab-musabab itu aku harus jaga-jaga mood supaya individunya nggak tersinggung.

    oh, iya. 2 kali. itu keteledoranku. maap (nah, ini minta maap juga kan? :mrgreen: )

    link yang tadi kukasih dah dibaca? http://joesatch.wordpress.com/2007/08/04/go-blog/
    itu bukan pembelaan, lho. wis ta’tulis ket jaman kapan πŸ˜€
    di bagian komennya yo ta’jelaske perbedaan antara pemberani yang cerdas, yang nekat, dan yang idiot

    hohoho!

    ketika sudah mencetak gol lebih dahulu, yang selanjutnya adalah konsentrasi ke pertahanan. jangan larut dalam euforia menyerang sehingga melupakan lini belakang kita. kadang2 kita memang masih suka terjebak euforia, kok. frontal terus menyerang, kadang-kadang malah membuat lawan menyamakan kedudukan πŸ˜‰

    merasa dikhianati, eh? huehehe… lha sebelumnya nyuruh aku ati2, banyak2 referensi, skrg kok malah nyuruh aku tambah frontal. piye tho? :mrgreen:

    mengetahui kapan harus berhenti sama pentingnya dengan mengetahui kapan harus memulai, lho. lagian, kalo aku frontal terus nanti kesannya malah kayak aku bener2 cuma ngejar hits demi atsens, kekekeke

  • Yang Punya Diary |

    Hoek Soegirang:::
    kirim komen ke tempatnya pak bambang aja. kasi kesaksian kalo web.ugm.ac.id lambatnya nggak ketulungan kalo diakses dari tempat ente 😈

  • ardinto |

    Mas Agoenk yang pernah mengepalai 1 batalyon prajurit technical-support untuk acara Jogja Information Technology Session (Joints) 2007 mungkin sempat merasakan bagaimana rasanya dipisuhi peserta Programming Competition Session tingkat esema dan sederajat itu.

    Haha… dulu saya pesertanya, salah satu yang misuh-misuh gara-gara lambannya itu loh..

  • vcrack |

    karena saia juga punya unggah-ungguh kepada yg tua.. jadi saia nggak mau mempermalukan senior saia sendiri diblognya.. hohohooo… masih tentang unggah-ungguh, seperti yg diajaran senior nggak lulus-lulus ajarkan juga,
    good job buat senior saia ini.. ntar ndak dikira mengkhianati.. πŸ˜€

  • Aday |

    Iki kok malah padu to Jan karo Joe ki?????
    Tp seru bo’…
    memaparkan fakta dari masing2 sudut pandang,,,wahahaha

  • vcrack |

    @Aday::
    biar blognya joe tambah nge-hit.. sama lagi belajar adhominem(bener nggak joe spellingnya?) sama kakak senior saya ini.. hohohooo…

  • megan |

    Aq malah lebih parah dari sekadar Akismet…
    kalo comment dari penggunjung tidak sengaja ‘mampir’ ke Akismet ya.. sekali2 gpp..
    lha kalo comment dari admin sendiri yang masuk????
    Parah….
    Bicara soal kebobrokan hostingan .web.ugm.ac.id,
    pagi ini sewaktu saya lagi mood buat ngisi web,
    eh malah gak isa dibukak
    tulisane : FORBIDDEN
    “You don’t have permission to access /wordpress on this server.”
    Wadefak!

  • zam |

    biasa wae lah Joe.. :p

    Pak Pras pernah juga nanggapin blog seorang temen yg juga kecewa sama pelayanan PPTIK. jadi, koe ra perlu gede ndase.. πŸ˜€

    btw, saya juga sedikit heran. kepala puskom seperti pak pras, kok sampe mau turun tangan menangani masalah coco meo macam gini..

    mungkin ini masukan juga buat PPTIK agar staff-staff-nya juga bisa bekerja lebih baik lagi.. πŸ˜€

    nek koe wani tenan, ndak perlu nyerang via Maya.. parani kantornya, ngomong langsung.. πŸ˜€

    kantornya pak pras, dari lobi terus belok kanan paling pojok..

    piye? wani po ra?

    nek ra wani, kethok ae anumu..

    wakakakaka…

  • Dilla |

    Haiyah? Kok namaku dizebut2? Haha..lumayan lah nebeng di diary orang ngetop.

    Jo..mbok cepetan skripsinya diselesein. Kuyakin bakatmu tulis menulis bener2 ngedukung buat skripsimu, bakat ngelesmu juga pasti bakal nyelametin mukamu dihadapan penguji, nah, muka mu yg ngguanteng itu juga mungkin lebih diandalkan u nyelemetin diri dr bantaian dosen? Nah, tunggu apa lagi? Huehehehe

  • Yang Punya Diary |

    ardinto:::
    hooo…ada testimonial lagi

    vcrack:::
    lho, ad hominem juga gpp. tapi ndak ta’sarankan 😈

    Aday:::
    yang menarik dari blogging kan memang itu, day: mengetahui pemikiran subyektif tiap orang πŸ˜€

    dino:::
    lha piye, wong sing nulis keluhan terus nrekbek sementara ini mung aku. jajal nek do nulis kabeh terus diserbu rame2, kekekeke

    zam:::
    hlo…tapi yang ditrekbek sejauh yang ta’liat baru tulisanku lho πŸ˜›
    efektifnya maya kan kayak gini semuanya bisa tau bututnya puskom. nek aku marani dewe, ndak bakal ada yang tau. ada kasus yang dipeti-eskan juga ga bakal ada yang tau. aku dirajam gara2 protes masalah hosting juga ga bakal ada yang tau πŸ˜†
    lagian, anuku nggo marani wadon. dudu nggo marani lanangan 😈

    Dilla:::
    siap, mbak. siap! hahahaha

  • bram |

    Sebenernya si.. dulu sing nggawe web.ugm.ac.id down kiy aku. Soale ada bug CPanel X yang mbikin user nya bisa jadi akses root.. Very Critical bug.

    Itu muncul jumat malam. Server down hari mingguan, gara2 ngeroot. Senen idup lagi, tapi sampe selasa belum ada tindakan pencegahan. Baru hari rebo diketahui gara2 aku g mbersiin log. males…

    Maksudnya, response time nya lambat.. bug Very High Critical kok direspon lebih dari 2 hari.. ya hancur server nya…

    Akhirnya aku merelakan satu accountku di web.ugm.ac.id diban. Mbuh lah, aku yo wis males ngurus. Wis metu juga seko UGM. Bebas, hahahaha.

    Btw blog ku wis tak urupke maning. kekekeke.

  • joko |

    wah……elok……….dowo tenan….
    nganti pedes motoku.

    Joe, bisa ajari aq hosting ga. sekalian desain & program web. jurusan ku IPS, dadi maklumlah ra dong bahasa scrip.
    soale ilmu yg berguna & ditularke termasuk sodaqoh jariyah. tulung yo bos. tx

  • sonbin |

    wakakaka… mo jadi legend, ms? ato emang berat hati pisah sama milan? jadi dosen kalkulus aja di mipa

  • vixioner |

    setahu ane gan email ma hosting dari ugm kagak boleh buat URUSAN DILUAR URUSAN AKADEMIK..ini ada sumbernya gan ..front officer PPTIK..silahkan di kroscek..kl masih kurang juga silahkan baca FAQ hosting dan mail di UGM, itu sudah menjadi kebijakan yang terikat secara hukum. jadi kl agan ngelanggar ya ada sanksinya, dan yang berwenang memberi sanksi adalah UGM, melalui PUSKOM UGM.

So, what do you think?