Aku nonton film ini sudah sejak kapan minggu yang lalu sama Novi. Berdua? Tentu tidak. Di dalam gedung bioskopnya ya jelas rame-rame sama penonton lainnya. Tapi berhubung penonton lainnya nggak punya andil mbayarin popcorn-ku, baiklah, nama mereka tiada usahlah kusebut sahaja. Cukuplah hanya kusebut namanya Novi, karena selain popcorn, tiket bioskopku juga dibayarin sama dia.
Jadi bagaimana penilaianku tentang film ini?
Lumayanlah buat hiburan di Kamis sore sepulang mburuh.
Berkesan?
Tidak terlalu.
Yeah, tidak terlalu kecuali di 1 bagian dialog tentang ilusi kehendak bebas.
Dialognya yang mana, sih?
Itu, lho…waktu si Alex Murphy alias RoboCop dinilai terlalu lama mengambil keputusan untuk membasmi kejahatan. Sisi manusiawinya dinilai mengganggu efektifitas kerjanya. Karenanya otaknya RoboCop di-upgrade lagi, dan setelah itu efektifitasnya meningkat, proses pengambilan keputusannya menjadi lebih cepat, maka sebagai mesin tempur, RoboCop berhasil memenuhi ekspektasi dari pihak-pihak yang mendanai keberadaannya.
Dan ini, dialognya adalah yang sebagai berikut ini:
X: “You said, humans tend to hesitate.”
Y: “Oh, just when making decisions.”
X: “So he did not take the decision?”
Y: “Yes and no. In daily life – days, humans control the machine. Alex who took the decision. When he fought, his face fell closing and software that takes over. Then the machine works. Alex is just a passenger, he just participated.”
X: “If the machine is in control, what is the role of Murphy? Who pulled the trigger?”
Y: “When fighting machine, the system sends a signal to the brain Alex… Make it thinks, he did as our computers do. Currently, Alex believes, he is in control. But no. That illusion of free will.”
X: “Damn!”
Maka aku kembali bertanya-tanya, bagaimana jika kita – para manusia ini – sebenarnya juga berpikir dan memutuskan sesuatu dengan telah dirancang terlebih dahulu oleh Sang Pembuat Sistem? Kita hanya merasa kita telah memutuskan segala sesuatunya dalam kondisi kesadaran penuh, atas kehendak kita sendiri, tanpa kita sadari bahwa itu semua cuma sebuah ilusi – seperti yang pernah kutanyakan dan kutulis pula tempo hari π
Jadi, Mas Joe, kapan kamu mau nraktir aku nonton lagi? π
Kimi:::
Besok, Kim, kalo libur
Jadi, Mas Joe, kapan kamu mau nraktir aku nonton lagi? π
kangen nonton robocop