Gara-gara nggak dapet temen dinner pas kemarin malam, akhirnya aku ditemenin sama Lutfi, sang polisi India, buat makan pizza di Nanamia Pizzeria. Apa boleh buat, daripada tenguk-tenguk sendirian nggak punya temen ngobrol pas lagi makan, aku terpaksa harus merelakan diri sampai sedemikian-rupa. Lumayanlah, di Nanamia, kami masih bisa lirak-lirik cewek-cewek imut yang pada makan di situ. Makan di daerah kekuasannya Sanata Dharma dan Atmajaya betul-betul beda aura. Di situ seger, nggak kayak di daerah Bulaksumur – markasnya Gadjah Mada – yang ceweknya tiada semodis cewek-cewek di 2 kampus sebelumnya
Pulang dari Nanamia, Lutfi sempat nongkrong-nongkrong bentar di rumahku sambil berkomentar, “Nggaya men kowe nganggo Linux, Joe,” sewaktu ngeliat aku lagi blogwalking via Kubuntu-ku.
Lutfi juga sempat ngeliat aku urunan komentar di blognya orang-orang sampai akhirnya dia membahas hobi debat, aeh, diskusiku. Dia nanya, apa yang kucari dari sebuah perdebatan yang berkepanjangan, kepuasan saat lawan debatku tidak mampu lagi mematahkan pendapatku atau bagaimana?
Aku jawab, aku malah rada gimana gitu kalo misalnya lawanku nyerah. Kalo lawanku membenarkan argumenku akunya malah jadi agak gamang. Yah, nggak seru lagi, dah, biasanya aku bakal mbatin kayak gitu π
“Kalo dia bilang ‘urusanmu!’, piye, Joe?”
“Sama aja. Aku juga malah jadi rodo gelo. Kok, nyerah? Kok, ndak seru? Kok, jadi ndak ada lawan lagi, nih? Pokoknya nek dia menarik diri dari debat, apapun alasannya, aku malah kecewa, Lut,” jawabku.
Jadilah Lutfi akhirnya malah menyimpulkan kalo aku ini kayak Joker. Iya, Joker yang musuhnya Batman itu. Joker yang nggak pernah bertujuan membunuh Batman, gara-gara khawatir kalo Batman mampus maka dia bakal nggak punya kesenangan lagi. Joker cuma menikmati prosesnya mengalahkan Batman, bukan saat kemenangannya. Joker hepi waktu ngeliat Batman mumet gara-gara ulahnya. Begitu juga aku, kata Lutfi.
Ini mirip juga kayak Rajawali Langit dan Dewa Perang Pulau Timur, 2 biji pemeran pembantu di komik “Super Fighter” yang ngetop pas jaman aku esema (Bikul selalu menanti-nanti edisi barunya keluar dan berharap aku bakal beli terus kubawa ke sekolah buat dibaca rame-rame sama anak-anak).
Rajawali Langit selalu kepengen mengalahkan Dewa Perang, sampai-sampai dia pergi ke masa 10 tahun mendatang untuk melihat perkembangan ilmu silatnya sendiri. Tapi apa lacur, sampai di masa depan dia malah menjumpai dirinya sendiri cuma bisa meningkatkan kemampuannya mentok sebatas 1 tingkat lagi. Maka heranlah dia. Dia komplain sama dirinya sendiri versi 10 tahun lagi, “Kok cuma 1 jurus? 10 tahun latian cuma dapet 1 jurus? Yang bener aja?”
“Ini jurus yang terlalu dahsyat, John. Dewa Perang mampus gara-gara jurus ini. Dan sejak saat itu aku mentok. Aku seperti nggak punya motivasi lagi. Aku seperti kehilangan teman sejati yang selalu mengkoreksi kelemahan ilmuku.”
“Teman? Kamu bilang Dewa Perang itu teman? Kamu seperti bukan aku. Kamu seperti tidak tahu dendamku sama Dewa Perang. Jindal kie! Gembel bercula!”
Si Lutfi ternyata – walaupun hobi nelat kalo ada janji sampe-sampe dicap kayak polisi India – bener juga. Aku pikir gara-gara pengen menunjukkan eksistensiku lewat sebuah perdebatan, aku jadi termotivasi untuk baca-baca literatur lagi, mencari-cari mana referensi yang kelihatan membenarkan argumenku.
Intinya, kupikir hobiku ini bagus juga. Seenggaknya aku jadi terpacu untuk selalu membaca lagi dan belajar. Jadinya, buat siapapun yang punya ide tentang teknologi Internet dan konsep weblog, aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Maturnuwun sanget kagem panjenengan sedoyo. Hormat saya, Anindito Baskoro Satrianto Eskom. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
“Seperti Yahudi”-nya mana? Katanya dah mendapat pengakuan dari banyak orang? π
Terima kasih juga untuk Fujiko F. Fujio yang punya ide membuat doraemon dan tokoh Suneo yang mirip si Joe.
kabuuur…..
Terima kasih kembali, Mas Joe… :p
Mbok sekalian nulis buku yang rada kontroversial… Biar ntar diajak debat karo wong akeh.
Betul bukan mas Abhi.
Suneo juga orangnya ga mau kalah.
*tunggu mas…
lambrtz:::
kalo seperti ular aja gimana?
seperti ularrr…seperti ularrr…yang sangat berbisa…
bukan mas abhi:::
yayaya, memang dalam hal kemampuan finansial kami ini 11-12
KiMi:::
syuh…syuh… π
Parus:::
lha kasuse, biasane reaksi nek debat offline karo online kuwi bedo, je. kalo saya tergorok lehernya dalam keadaan masih perjaka gimana hayo?
bukan chiell keren:::
tentu saja. cuma pecundang yang mau-maunya kalah π
jurus
ngeyeldebatmu memang tiada tara joe, bahkan raja ngeyel kayak bayoe langsung kalah dalam 1 jurus πcalon guru emg harus sering2 baca literatur n memperkaya wawasan tuh…:mrgreen:
saya berdebat, maka saya eksis?
tidak merubah kenyataan kalo kamu masih juga kere jon… π π π
ahahahaha… brati nek lg debat kusir trus tiba2 ada pihak ketiga yg nyeletuk dan lawanmu berhenti,,kamu juga gelo jo??
*teringat tentang blogvertise*
sampeyan ini emang nggak niat diskusi, tapi maen igo: bikin debat kusir, mendistorsi inti pembahasan.
ketika saya bikin JOKE di sela-sela diskusi, anda langsung mengeksploitasinya habis-habisan untuk menjatuhkan saya dengan ARGUMEN: saya sedang menyebar prasangka dan kecurigaan lewat JOKE itu.
ckckckck.. argumen ndakik-ndakik, tapi ya cuman sampah. anda sendiri bikin JOKE ketika diskusi dengan saya di komen kawan zen. π
ini kan ibarat setan bilang: “kamu harus konsisten gak boleh ‘mbacok’ kepala orang ketika menasehati tentang ‘kasih-sayang’. tapi, aku boleh ‘mbacok’ kamu (seperti di blog zen) karena tak pernah menasehati orang soal ‘kasih-sayang’.”
“mbacok” –> nge-JOKE
“kasih-sayang” –> jangan menyebar kecurigaan di muka umum
ternyata, yang saya hadapi selama sepekan terakhir ini hanya anak TK, yang merasa blog adalah alat untuk teriak apapun seenak udel, meski mengandung misinformasi dan disinformasi.
lalu, ketika ada orang yang meluruskan misinformasi itu, dia jawab: “kamu ini komen soal basket, di permainan sepak-bola.”
bagi yang ingin liat sepak terjang dan jurus dewa mabuk-nya satrio, silahkan lihat di sini:
http://rosenqueencompany.wordpress.com/2008/05/29/hidayatullah-dot-com-mengadu-domba-umat/comment-page-4/#comments
dan sini:
http://rosenqueencompany.wordpress.com/2008/05/29/hidayatullah-dot-com-mengadu-domba-umat/comment-page-5/#comments
lihat, bagaimana dia menemukan eksistensi dirinya di dunia maya ini, yakni dengan nyampah (mempersoalkan joke-joke gak penting untuk menjatuhkan pribadi mitra diskusi, dan bukannya mematahkan argumen seputar topik diskusi)
***
satrio ingin diskusi? mari kita lakukan di rumah saya atau si abu. anytime, insya Allah..
tapi, pahami bahwa diskusi itu harus: FOKUS. bukannya muter-muter demi MERASA memenangkan sesuatu (menang cangkem).
jika anda hanya ingin mengotori rumah orang lain dengan debat kusir (main igo) lakukan di rumah anda sendiri, dan YANG TERPENTING jangan ajak saya.
get up, and smell the cofee.. π
yudi:::
nyahahaha…itu terlalu berlebihan. saya tiada sehebat itu. bayu jauh lebih hebat π
ipi:::
tanpa status itu pun ta’pikir aku memang harus gitu, kok, pi π
jensen99:::
yeah… biar pagerank-nya naik, kekeke…
yang punya bramantyo.com:::
saya taat membayar pajak dan zakat. jadi tiada bisa disebut kere karena tidak termasuk dalam golongan orang2 yang berhak menerima zakat, hahayyy…
Aday:::
semacam itu π
dust:::
no no no… maksud saya, mbacok itu menyebarkan prasangka dibungkus joke dan kasih-sayang itu menyebarkan prasangka dibungkus keseriusan. sama2 menyebarkan prasangka, tho? sama2 ndak konsisten tho? padahal sampeyan ribut2 masalah konsisten dan inkonsisten.
memang iya, kok. sudah baca disclaimer saya? jadi itu nggak boleh? tapi kalo memang baru tau, pesan saya tetap… jangan terburu-buru. nanti jadi sering kepleset.
btw, situs saya bodong atau ndak? jangan sungkan-sungkan untuk minta maaf sama saya ya kalo sudah bikin kesimpulan yang menyesatkan pembaca lain kayak pernyataan sampeyan di obrolan kita yang sampeyan bikin tautannya di atas π
yakin? yang sampeyan lakukan bukan meluruskan, menurut saya. tapi mengkritik gaya penulisan seseorang padahal itu terjadi ketika semua sudah sepakat dengan esensi postingannya. jangan sok ngerasa selalu benar dan nggak pernah bersalahlah… toh kalo mau diitungin satu2, ada berapa kesimpulan ngawur tentang saya yang sudah sampeyan tulis? ada berapa kesalahan yang sampeyan perbuat tanpa sedikitpun respek untuk minta maaf setelah semuanya sudah saya luruskan? perlu saya sebutkan satu2 di sebuah postingan tersendiri supaya sampeyan bisa bilang kalo argumen saya ndakik-ndakik?
ckckckck… sekali lagi, salah! bukan dewa mabuk, kok. jurus terakhirnya rajawali langit adalah “antara ada dan tiada”
ahahaha, nggak usah bikin pernyataan sepihak, donk. biarkan mereka yang di luar kita yang menilai siapa di antara kita yang sebenernya tukang nyampah. lagipula, saya cuma bereaksi kalo ada aksi, kok. yang menjatuhkan pribadi saya duluan siapa, ya? π
kenapa? bukan karena sakit hati karena ternyata cuma saya jadikan sebagai mainan dan kegiatan saya demi mengisi waktu luang untuk kepentingan pribadi mengasah otak saya sendiri, kan? mohon maaf kalo kejujuran saya ternyata menyinggung sampeyan. sungguh… saya menyesal kalo itu beneran.
tapi ta’pikir kalo saya ngajak tapi yang diajak nggak mau, apa yang saya pengenin juga nggak bakal terjadi, kok.
ayo, bangun, dong, dan cium aroma susu cokelatnya! π
wah.. jenengan org jogjakah??
saia jd sedikit terkejut membaca nama lutfi(sang polisi india..)
apakah anda mengenal tetangga depan rumah saia?
lha, rumah sampeyan sendiri di mana dulu?
kok malah dadi debat kusir neng kene Joe??
Untuk kwe seperti Joker dudu seperti ular…seperti ular… π
durung, gung. durung debat kusir, wong jarane durung ono π
o alah, dab.. lama tak kukunjungi, ternyata baru dibales tanggal 2.
soal konsisten tak konsisten, sikapku jelas: “bersikaplah konsisten dalam argumen. karena argumentasi tanpa konsistensi, sama aja dengan main igo alias NYAMPAH.”
lalu, apakah JOKE itu bentuk argumentasi dalam sebuah diskusi yang perlu dimasukkan dalam “kurikulum” dialektika??? hanya pemain IGO sekelas satrio yang nganggap demikian.
lalu, sejak kapan JOKE bisa DIASUMSIKAN sebagai bentuk “MENYEBAR PRASANGKA”?? hanya debater sekelas satrio yang nganggap demikian.
ngerti??? udahlah, jangan cuman main igo. tapi, rajin-rajin cari duit biar bisa beli BMX lebih cepat (gaji NYARIS 4 juta/bulan nggak cukup buat beli BMX y?). ckckck.. π
***
soal salahku, tunjukkan aja.. biar semuanya genah. bukannya kamu bisa terliat menang dari situ?
BTW, aku jadi ingat orang yang ngeles dengan dalih: GW KAN LAGI NGEJOKE. coba liat di sini:
http://pejalanjauh.com/2009/01/27/munyuk/#comments
kepleset, kan? π
oh, iya, definisi situs bodong menurutmu apa sih? buatku: situs bukan milik institusi resmi, yang tak bisa diakses.
waktu itu, dan sampai sekarang, aku ga bisa akses situs ini: http://thesatriantoshow.tk/
gaji 3 koma sekian-sekian NYARIS 4 juta itu dikemanain? π
BTW, dalam bahasa tutur 3,9 = 4. demikian juga 3,6 dan 3,7, dan 3,8. NYARIS empat, dalam bahasa tutur bisa dibilang EMPAT, pembulatan. prinsip serupa beroperasi di tutur pelesapan.
kenapa? karena ungkapan NYARIS EMPAT itu tidak jelas TIGA-KOMA-BERAPA, namun kau wakili dengan penanda pembilang yakni EMPAT. itu dalam bahasa tutur, lho ya? bukan dalam konteks penelitian ilmiah or akademik.
jadi, jangan seenaknya MENYALAHKAN ketika aku menuturkan bahwa kamu bergaji 4 JUTA, karena kamu sendiri NGAKU bergaji NYARIS 4 JUTA.
tapi, jika kamu menganggap itu sebagai kesalahan dan aku harus minta maaf, OKE. aku minta maaf karena mengira kamu bergaji 4 JUTA. padahal gajimu LEBIH KECIL dari itu. puas??
dan apakah argumenmu itu ada sangkut-pautnya dengan argumenku pada si gedoe? kok enggak ya?? oh, trik red herring, OOT… model diskusi kelas chewbacca defenser.. π
cuma itu yang kau bisa? bermain igo, sembari bikin disclaimer bahwa BLOG adalah tempat kita boleh melakukan apa aja, termasuk MISINFORMASI, DISINFORMASI?
perasaan, kemarin-kemarin ada yang getol mengritik misinformasi kaum kreasionis. ada apa ini?
***
@ all,
debat kusir dimulai????? hehehe.. kita tunggu aja, apakah saya ada mood untuk melayani anak TK.. π
siapapun yang ingin berdiskusi, DAN BUKAN MAIN IGO sekelas setan mipa selatan ini, silahkan kunjungi blog saya.
tapi, maaf, saya hanya melayani orang yang tak cuman beronani (main igo demi memuaskan hasrat pribadi).
wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.. salam sejahtera..
maaf, ini bukan blogspot atau wordpress gratisan. jadi bandwidthnya tidak tak terbatas. kadang-kadang banyak yang ngakses itu bisa jadi pedang bermata 2. sudah punya pengetahuan tentang hal itu? π
saya ulangi kesekian-kalinya: belum tentu pembaca bisa langsung tau itu joke atau bukan, kan? buktinya sampeyan aja bisa keliru memaknai joke saya, sampai harus saya jelaskan. pembaca yang nggak tau – seperti sampeyan, misalnya – toh ternyata harus saya jelaskan lebih dahulu kalo kata2 saya adalah ledekan balik untuk ledekan anda. nah, dalam konteks yang lebih luas, masih banyak orang lain yang lebih bodoh dari kita berdua, lho, di dunia ini. kalo mau kata2 kita tidak disalahpahami, ya konsisten, donk, sekalipun itu dalam bentuk joke π
sejak isi otak manusia tidaklah sama. belum tentu orang lain bisa langsung tau apa yang kita maksudkan π
lho, sampeyan sendiri ngerti atau nggak? perkara pengelolaan gaji saya kok dibawa-bawa? mau nggak saya pake buat beli bmx dan memilih beli bmx-nya pake duit dari hal lain ya belum tentu menunjukkan kalo saya nggak mampu beli bmx dari gaji saya tho? apa saya harus woro2 kalo gaji saya lebih saya pilih buat digunakan untuk nraktir ayu?
situs bodong, belum lulus kuliah, dan tuduhan-tuduhan ngawur lainnya, plus hal-hal yang semacamnya (silakan balik ke link yang sampeyan kasih kalo mau baca tuduhan anda dan klarifikasinya yang dari saya kalo mau versi komplitnya) π sudah ngaku kalo salah, belum? masih nggak pernah ngerasa salah dan selalu benar? sampeyan nyebar prasangka, lho π
dan, ah, kalopun saya menang, rasanya juga biasa-biasa saja, kok. anggap saja pada dasarnya saya memang sedikit lebih pintar dari sampeyan, maka hal itu akan terasa wajar. beres tho? yeah, kecuali kalo sampeyan nantinya bakal menolak dianggap lebih bodoh dari saya
enggak. saya kan ga pernah meributkan masalah konsistensinya orang. saya kan cuma menanyakan kekonsistenan orang yang ribut-ribut masalah konsisten dan tidak konsisten.
sapa hayo yang kepleset? π
kalo gitu, jangan buru2 bilang bodong, dong. wong nyatanya bisa diakses. sapa tau aja koneksinya sampeyan yang lagi bermasalah π
kenapa saya dan yang lainnya bisa? ah, kalopun saya ngotot bilang bisa, sampeyan bisa saja juga ngotot bilang nggak bisa, kan? kecuali kalo kita sama2 menghadap monitor yang sama buat membuktikan
biasa aja. saya malah heran, kok sampeyan baru berpendapat tentang hal ini sekarang, kok ndak dari dulu2? atau memang karena baru nyadar?
tapi, hei, saya nggak pernah nyalahin sampeyan kalo sampeyan bilang gaji saya 4 juta, kok. jangan ge-er, dong π
memang enggak, kan? wong sampeyan juga ngasih komen di postingan ini yang temanya lain dari tema postingannya geddoe. saya malah jadi heran kenapa sampeyan baru nyadar π
makanya jangan buru2, ah
tergantung…misinformasi itu diletakkan di mana. di media publik atau media pribadi, kan? dan karena rentan akan adanya misinformasi, di disclaimer saya ta’tuliskan bahwa jangan langsung mempercayai keakuratan data-data dari tulisan saya. tulisan saya bisa saja sangat subyektif. dan akhirnya memang jadi sering seperti itu. tenang sajalah kalo perkara tulisan saya. karena saya toh juga nggak bertanggung-jawab sama pemrednya harian “bisnis indonesia”, jadi ya jangan langsung percaya sama tulisan saya.
saya tanya dulu, deh: itu joke, ledekan, atau bukan? π
oh, mencoba menjaring traffic? π silakan… semoga ada yang berkenan
kalo gitu saya mohon maaf karena selama ini saya sudah memanfaatkan sampeyan dan tidak tau kalo sampeyan tidak berkenan dengan hal itu
wa’alaikumsalam π