Zona Nyaman

Kenapa orang-orang itu pada suka bilang, “Kalau mau sukses, tinggalkan zona nyamanmu.”?

Lha kalo bisa sukses dengan tidak meninggalkan zona nyaman, kenapa juga kita harus meninggalkan zona nyaman kita? Bukannya intinya sukses itu ada pada “pinter-pinteran mengakali keadaan”?

P.S. Aku paling suka mbaca-mbaca, nggambar-nggambar, sama tidur-tiduran. Jadi yang perlu kulakukan tinggal bagaimana me-monetize kegiatanku itu, kan?

P.P.S. Tulisan ini dibuat gara-gara bapakku nyuruh aku terus buat cepet-cepet pindah ke Jakarta dan meninggalkan Jokja, terus kerja di situ. Padahal Jokja itu nyaman sekali, lho… πŸ˜›


Facebook comments:

16 Comments

  • Yang Punya Diary |

    chiell:::
    sebenernya cuma perlu membuktikan ke orang2 apakah dengan tetap di zona nyaman itu kita bisa sukses nggak…
    tapi ya liat2 dulu, zona nyamanmu itu menyimpan potensi yang produktif tak? πŸ˜›

    mybrainsgrowell:::
    saya takut naik pesawat akhir2 ini gara2 banyak pesawat yang jatuh, git πŸ˜†

  • dodo |

    Masalahnya, saya itu nggak tahu yang dinamakan sukses menurut orang-orang itu yang bagemana. Jadi mau nyaman atau gak nyaman bagi saya tetep sukses. he..he..

  • Yang Punya Diary |

    Aday:::
    betoooooooolllllllll…

    yudi:::
    sayangnya aku ini anak yang hobi ngeyel πŸ˜›

    dodo:::
    let’s see…
    dalam hal ini bagaimana kalo kita pakai sudut pandang materi saja? πŸ˜‰

    funkshit:::
    ooo…berarti saya sudah betul donk, oom?

  • Yang Punya Diary |

    ipi:::
    kamu aja yang ke jokja πŸ˜›

    masmu sing nggantheng:::
    siyaaaaaaapppppppp…
    laskar mataram siyap bergeraaaaaaaakkkkkkk!!!

  • spyoff |

    coba kamu hidup di stockholm jon.. disini orang g kerja dikasi duit lebih tinggi daripada UMR sini.. geblek kan pemerintahnya?

So, what do you think?