Berguru

Alif Lam Mim
Alif Lam Mim, Dzalikalkitabu la raiba fiih, hudallilmuttaqin
Alladzina yu’minuna bilghaib, wa yuqimunashalata
Wa mimma razaqna hum yunfiqun.

Tuhan,
Aku berguru kepadaMu,
mendengarkan angin dan suara yang bisu.
Kedunguan memberiku pengertian, Tuhanku
Buta mata menganugerahi penglihatan
dan kelemahan menyimpan berlimpah-limpah kekuatan.

Jika aku tahu, terasa betapa tak tahu
waktu melihat, betapa penuh rahasia gelap
yang dikandung oleh cahaya.

Aku berguru kepadaMu, Tuhanku
tidak tidur di kereta waktu
lebur di dalam ruang
sebab, setiap satu mengandung seribu.

Tuhanku, aku berguru kepadaMu,
kepadaMu
kepadaMu, Tuhanku
Meragukan setiap yang aku temu
dan menimba ilmu dari yang paling dungu.

Allah
Laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah
Muhammadurrasulullah.

Tuhan, aku berguru kepadaMu
bumi sudah letih
dan saudara-saudaraku saling tindih-menindih

Siapakah itu yang berebut pedang
yang menebang hutan untuk mendirikan rumah
yang akan mengucilkan diri mereka sendiri.

Pohon-pohon telah tumbang, daun-daun lepas berterbangan
beraduk menjadi sampah dan jatuh pada akar yang membusuk.

P.S. Kemarin, waktu (sedikit) bersih-bersih kamar, aku nemu selembar kertas dengan ketikan macam di atas itu. Aku nggak tau itu puisinya siapa. Yang aku tau, dulu aku pernah disuruh mbaca puisi itu sama Mas Fajar pas makrab angkatan. Itu saja πŸ™‚


Facebook comments:

5 Comments

So, what do you think?