The Satrianto Show: Beraksi Kembali! My baby takes the morning pill, she works from nine till five AM.

Di kampus Milan (MIPA Selatan, maksude) UGM aku ini memang ngetop. Di situ aku kenal dan dikenal sama banyak manusia mulai dari mahasiswa angkatan 1999 sampe 2008. Bukan apa-apa, sih… Untuk angkatan 2001 dan sebelumnya, aku dikenal sama mereka gara-gara aku sering disuruh-suruh sewaktu masih anyar-anyarnya jadi pengurus hariannya Himakom pas aku masuk tahun 2002.

Salah 1 oknum kakak kelas yang sering nyuruh-nyuruh aku adalah seekor kera terkurung terpenjara dalam gua seorang anak manusia bernama komplit Sri Wahyu Januriyanto, anak Komsi 2001, seniorku di Divisi Minat-Bakat yang hobi memandatkan tugas ke aku, mulai dari nganter-nganter surat buat keperluan Himakom sampai manjat-manjat tiang buat masang spanduk-spanduk kalo Himakom lagi punya hajatan. Tapi Wahyu JNR – begitu beliau biasa menuliskan namanya – ini kadang-kadang baek juga, lho. Aku sering dibeliin susu jahe sama diecerin rokok setiap aku rampung menunaikan tugasku.

Itu perkara dengan kakak kelas. Dengan adik kelas aku juga ngetop gara-gara sering ngulang mata kuliah. Boleh dibilang, ngulang mata kuliah adalah faktor kedua yang mendongkrak popularitasku di kampus, selain – tentu saja – kegantenganku sebagai faktor pertamanya.

Salah 1 adik kelasku yang dengan kurang-ajarnya mewisudakan dirinya barengan sama aku kemarin adalah Jejula (baca: jejulo, dengan huruf “o” dilafalkan seperti saat mengucapkan “balon”), anak 2004, yang punya nama asli Benedictus Widi Handoyo. Anak ini terkenal tukang mengingkari fakta. Bukti nyatanya adalah walopun sudah jamak dikenal teman-temannya dengan nama “Jejula”, dia sering me-nickname-kan dirinya sebagai “theArjuna”.

Padahal, asal sidang pembaca tau aja, jejula adalah sebutan lain untuk buta (baca: buto, sekali lagi dengan huruf “o” dilafalkan seperti saat mengucapkan “balon”) yang artinya adalah raksasa. Betul-betul ndak tau diri, kan?

Jejula sekarang sudah kerja di Jakarta. Dan karena didasari kenyataan bahwa ibukota itu lebih kejam daripada ibu tiri, apalagi ibu guru Fisikaku jaman esema, yang menyebabkan gajinya nggak cukup buat menyambung hidup (ditambah kalo sekalian dipake buat menyambung hidupnya anak gadis orang lain) sehari-hari, Jejula pun membuka usaha sampingan: jual-beli perempuan barang bekas.

Demi memperkuat usaha sampingannya itu, dan demi keliatan bonafiditasnya sebagai seorang sarjana lulusan Ilmu Komputer UGM yang bosok dahsyat itu, Jejula sekalian mbikin situs berbentuk forum jual-beli barang bekas yang dikasih judul JanganDibuang.com.

Dalam beberapa kesempatan aku sempat ngeliat status Y!M-nya yang ditautkan ke situsnya. Lama-lama aku penasaran juga pengen ngeklik link itu, dan terdamparlah aku di sana.

Aku laporan ke dia bahwa aku sudah masuk dan ndaftar. Niatku tadinya cuma buat nyeneng-nyenengin dia aja, sekaligus mempertegas posisiku sebagai kakak kelas yang baik hati yang care dan concern pada perkembangan karir adik-adik seperguruannya. Ealah… Ujung-ujungnya dia malah minta tulung sama aku buat mpromosiin situsnya itu ke orang-orang. Ya sudahlah – sekali lagi, demi mempertegas posisiku – akupun njanjiin bakal nge-review forumnya dia di blogku. Alhasil anaknya nampak girap-girap kesenengan. Setidaknya itu yang terbaca sama aku dari pembicaraan kami via Y!M.

Forumnya dia memang masih sepi pendaftar, sih. Yah, namanya aja forum baru dan (kayaknya) belum punya dana untuk promo via Google AdWords. Jadinya ya belum terlihat denyut-denyut transaksi barang yang kencang di situ.

Tapi aku memang harus merekomendasikan forum itu ke siapa aja, berhubung aku sendiri kayaknya bakal punya kepentingan buat melego barang-barangku di situ kalo misalnya aku lagi kepepet.

Jadilah sekarang aku bilang ke semua orang yang ngakses blogku, “Ayo pada joinan di situ. Lumayan buat alternatif forum lain sebagai tempat jual-beli barang selain di forum-forum lain semacam Kaskus dan sebangsanya. Seenggaknya, dengan semakin sering kita ngiklanin barang di berbagai tempat, kesempatan kita buat menjaring (calon) konsumen juga semakin besar, tho?”

Nah, Jejula… Kakak kelasmu yang baik ini sudah menepati janji manisnya, kan? Untuk permohonan bantuan yang lainnya, semisal nggarapin interface forummu, ta’bikinnya besok-besok aja, ya, kalo proyek di kantorku plus tugas-tugas kuliah Akta 4-ku sudah beres?