Luar biasa! Luar biasa sekali karena selama tahun 2019 ini aku baru nulis sekarang ini.
Tahun yang nggak produktif? Bisa jadi. Tapi itu tergantung juga, sih. Tergantung sudut pandangnya, maksudku.
Kalau parameternya adalah nulis di blog, iya, daku tiada produktif, walaupun aku sebenarnya ya tetap nulis di tempat lain, sih. Utamanya nulis laporan rapat dan ngerevisi kajian yang dibuat sama konsultan di kantorku. Bahkan mungkin juga aku sekarang ini lagi nulis naskah buku buat penerbit kelas major label. Mungkin, lho… Who knows, kan? π
Aku juga bisa dinilai berada di tahun yang tidak produktif demi melihat pencapaian membacaku di tahun ini. Total cuma 39 judul buku yang ta’selesaikan di tahun ini. Lebih sedikit ketimbang tahun-tahun sebelumnya yang pastinya di atas 50-an judul. Di kantor memang lagi sibuk, sih. Salah 1 parameter sibuknya aku di kantor adalah Garuda Frequent Flyer (GFF)-ku sekarang sudah sampai di level platinum.
Cuma saja walaupun sudah punya GFF cap platinum, tetap saja aku tiada menikmati fasilitas layaknya pemegang platinum jaman dulu. Lha wong Garuda Indonesia lagi morat-marit kayak gini, kok, kondisinya. Kualitas layanannya pun banyak berkurang.
Selanjutnya, waktuku buat nulis dan mbaca jadi tersita boleh jadi pula gara-gara aku sekarang lagi rajin ikutan kelas pelatihan online di sebangsanya Udemy atau Tech in Asia. Selebihnya lagi, sih, mungkin gara-gara tahun ini akunya putus cinta 2 kali, hahaha.
Tapi itu nggak pa-pa.
Nggak pa-panya karena putus cinta 2 kali itu juga berarti aku punya pacar 2 biji di tahun ini. Nah, nggak buruk-buruk banget, kan?
Jadi ya begitulah. Secara keseluruhan tahun ini menyenangkan, kok. Meskipun sempat agak mbambung juga di tengah jalan, setidaknya tadi siang aku menutup agenda kencan tahun ini dengan makan siang bareng mantan pacarku jaman di Jogja dulu, yang kebetulan ketemu pas rapat antar kementerian akhir tahun.
Lumayanlah. Lumayan karena selain ternyata aku masih bisa ngelus-elus kepalanya, habis rapat tadi aku juga dapat uang transport. Ohohoho!
Tiada produktif saja bisa rampung 39 buku? Saya merasa mbuh. π
Lho, itu makanya saya bilang, semuanya tergantung sudut pandangnya :mrgreen;
Ketoke yo soal ngeblog aku luwih produktif pas ngenet gratisan neng SIC mas jo. Bayare nganggo KTM nek ora kartu GMC. Hahahaha