Kemarin lusa, malam, aku nginep di kantor. Naldo juga. Dan kami sampai jam 3 pagi, bersama si bos yang punya kantor, terlibat obrolan sengit tentang agama-agama Ibrahim, Israel, dan atheisme.
Obrolannya sebenarnya nggak bermutu, sih. Nggak sehat buat kalo ada cewek di situ yang kebeneran ikutan ndengerin. Tapi ada 1 quote dari Naldo yang buat aku itu sangat inspiratif, meskipun mungkin agak menohok mereka-mereka yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan:
“Buat gue, kita ini lebih gentle daripada atheis. Ketika kita memutuskan untuk beragama, artinya kita siap untuk suatu saat mempertanyakan peran dan kebijakan-kebijakan Tuhan, kehendak bebas kita, sampai ke kenapa cuma Israel yang disebut sebagai bangsa terpilih – terus kita ini bangsa apaan? -, kenapa nabi-nabi itu cuma turun di Timur Tengah, kenapa juga yang namanya nabi selalu berada di garis keturunan antara Adam sampai Yesus atau Muhammad, dan kenapa nggak ada manusia yang di luar garis keturunan itu yang tercatat sebagai nabi?
“Atheis itu menurut gue cuma kepengen hidup yang gampang, yang nggak pengen diganggu dengan pertanyaan-pertanyaan kayak pertanyaan kita tadi. Mental kita ini lebih hebat daripada mereka,” kata Naldo.
Salam
memutuskan memilih suatu agama, atau beragama berarti memutuskan untuk taat, memutuskan berislam berarti memutuskan untuk taqwa. Amin 🙂
Tuhan itu hasil rekayasa di dalam pikiran dan hati manusia yang tidak siap kesepian. Manusia itu bukan mahluk kuat oleh sebab itu dia butuh menghadirkan mahluk itu agar hidupnya tenang. Makanya manusia menciptakan Tuhan di dalam pikirannya. Jadi Tuhan itu hasil kloning manusia dan memunculkan mahluk yang lebih kuat (kayak hulk gitulah). Saya bisa ngebuktiin kalo Tuhan gak ada dan yang ada sepenuhnya hanyalah rekayasa manusia belaka. Mikirnya gini, kalo Tuhan itu ada tentunya Tuhan si A dan Tuhan si B pasti sama, tapi buktinya kan gak sama. Yang ada dalam bayanganmu Tuhan itu seperti apa? coba cocokin dengan Tuhan yang ada dalam bayangan orang lain, sama tidak? Masih ada banyak lagi bukti kalo mau emai aja ke krist_maz@yahoo.co.id
mia:::
percaya tuhan? kalo masih percaya berarti bukan atheis 😛
Dafferianto:::
mau merangsang wanita? pake pothenzol aja, cok 😆
fertob:::
hahaha, iya, bang. ketinggalan. naldonya udah ga ol lagi 😀 tapi, tanggapannya bang fertob masih tetap menambah literatur saya, kok
alex®:::
lho, iya kan? hahahaha
apapun itu, kalo masih ada yang dituhankan, berarti dia bukan atheis
detnot:::
samawi? mungkin samayanglain aja, mas dab
Friend:::
pelan2, pren. coba dimulai dari mulai menyembah aku dan menabikan didit komeng dulu, gyahahaha
nenyok:::
errr…menurut saya, beragama dengan taat beragama itu masih beda, deh 😀
david:::
karena menganggap tuhan itu nggak ada, berarti nggak perlu dipusingkan untuk memikirkan kebijakan2 tuhan, kan, mas?
mohon maaf, ini bukan tentang hakekat keberadaan tuhan, kok, yang saya tulis. karena yg namanya keyakinan, siapapun bisa berbeda. boleh jadi mas menganggap tuhan nggak ada dan menunjukkan buktinya, tapi orang lain pun masih bisa ngotot dgn ngomong, “itu tidak membuktikan kalo tuhan itu nggak ada.”
yang saya tulis di atas lebih kepada apa yang disebut sbg “mental” oleh naldo. tentang bahwa atheis memang nggak perlu “dipusingkan” dgn kebijakan2 “aneh” dari tuhan. iya, kan?
menurut mas david, memikirkan kebijakan tuhan itu bikin repot nggak, mas? 😉
pada dasarnya setiap manusia pasti bertanya kenapa dia ada, untuk apa, mau kemana. orang atheis adalah orang yang g mengerti dan tidak mau mengerti akan jawaban yang sebenerya dia tahu.
soal keberadaan tuhan?? let see…
dulu pada masa keemasan islam, ilmuwan seperti ibnu rusdi ataupun ibnu sina berhasil menjelaskan secara ilmiah tentang keberadaan tuhan.
hal ini kemudian diadopsi oleh newton.
tapi pada masa einstein, faktor x dihilangkan dengan dasar tidak perlu menjelaskan keberadaan tuhan secara ilmiah, hal ini menjadi senjata bagi kaum atheis, tetapi pada masa selanjutnya ilmu pengetahuan kembali menemukan ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.
singkatnya selain agama islam, anda hanya akn berputar – putar mencari jawaban akan kehidupan tapi sadarilah kwan anda akan kembali ke jalan-Nya sadar atau tidak.
bukan gw benci ama kristen, tapi kristen sekarang terlalu banyak campur tangan manusia.
dalam islam sendiri ada istilah ahli kitab, yaitu orang yang memegang agama yahudi dan kristen yang masih menjalankan injil dan taurat yang masih asli.
wah, belum baca semua komennya..
maklum warnet mahal, apalagi kalo akhir bulan udah deket.. kasian sama dompetku yang ga pernah gemuk… ngomong apaan ini ya..????
oy masalah Tuhan ya?
aku juga baru mulai belajar ‘nyari’..
Insya Allah ketemu, tapi kayannya agak lama.. maklum masih korup sama perintahNYa..
dari semua kalimat penjelasan tentang Tuhan itu ada ga? lagi ngapain? or tetek bengek lainnya..
cuma ini :
” Tidak masalah kita percaya dengan Tuhan atau tidak, yang pasti Tuhan selalu percaya kita”
itu aja, itu pun aslinya dapet ngopi dari dialog pilm.. tapi artinya menurutku hebat..
yang pasti buat kalian yang baca, artiin sendiri-sendiri aja, aku ga pinter ngasih dogma.. kakakakakakaka
oy iya, masalah ateis ya…
yang arti katanya ‘tak beragama’..
dan arti tak beragama=tak percaya Tuhan kan?
trus bedanya mana kalo orang komunis yang ngakunya tak mengakui adanya Tuhan tapi nganggep Karl Mark kaya Tuhan.. dan kitab sucinya Das Capital & Tulisan2nya Lenning N Kronco-kronconya..?
sekian dulu,
semoga sukses yang lagi nyari Tuhan..
dan Selamat yang udah ngrasa Nemuin Dia..^_^
Bukannya nggak mau percaya ama Tuhan, Allah, atawa Yesus. Tapi pikiranku sekarang terhenti di kebingungan siapakah Tuhan yang benar ??
Islam ngomong : “Tiada tuhan selain ALLAH”
Kristen ngomong : “Yesus adalah jalan, dan kebenaran, dan hidup”.
Sekarang coba pikirin deh, gimana kalo ternyata Yesus adalah Tuhan yang sebenarnya. Maka kalian para Muslim bakal masuk neraka.
Terus sekarang pikiriun juga, gimana kalo ternyata Allah Islam yang benar, silahkan kalian nikmati neraka wahai para pengikut Yesus !!
Apalagi kalo ternyata Yahwe para Yahudi yang benar, wah kita semua yang di Indonesia bakal membusuk di neraka dong. Hem…. yang pasti hanya ada 1 agama yang benar, dan yang lain hanyalah buatan manusia. Jadi….. Nikmatilah pertanyaan ini.
He he Bicara tentang Atheis, kalau wa ngaku Atheis aku bebas dari ??? ngak Y.
Tuhan Ada atau tidak ada memangnya ada yang bisa tau?
yang percaya Tuhan juga karena di brain wash dari kecil di cekokin bahwa tuhan itu ada? walaupun secara agama suku atau tradisional.
Tuhan itu ada terus mau apa?
Tuhan itu ngak ada terus mau apa?
apakah hidup itu yang Ngatur Tuhan?
terus hubungan Tuhan dengan manusia sejauh mana? di atur sampai mana? terus yang mengatur aturan ini siapa?
yang bikin senang siapa? yang bikin sedih siapa?
yang mengambil nyawa kita siapa? nyawa ayam siapa? Kalau yang mengambil nyawa kita Tuhan kenapa Ryan yang di hukum?
maaf ya para juragan mungkin ini ngawur silakan berfikir kalau mau kalau ngak ya ngak pa pa?
jangan Kirim ??? ke mari aja ya
mystro:::
ehehehe, saya sedang tidak menulis ttg definisi dan pertentangan dari tiap2 agama, kok 🙂
Numpang Lewat:::
errr…menurut saya ada perbedaan definisi antara komunis dan atheis, lho. komunisme – sepengetahuan saya – berasal dari kata commun yang artinya bekerja secara bersama2. jadi komunisme itu sendiri sebenarnya nggak ada hubungannya dengan teologi. kebetulan aja dulu2 itu yang mendukung paham komunisme biasanya memang nggak percaya sama tuhan.
ttg karl marx dan lenin, menurut saya, tuhan itu bisa diwujudkan sebagai apa saja, termasuk uang atau juga diego armando maradona 😀 yang penting punya tuhan-lah, kekekeke. tidak memuja tuhan seperti definisi umum, tapi tetap menganggap maradona sebagai tuhan, menurut saya sih ya tetap aja bukan atheis
eniwei, makasih buat komennya
L 666 AY:::
maka nikmati jugalah jawaban saya 😉
pertentangan tuhan versi mana yang paling benar menurut saya tidak cukup untuk menghilangkan eksistensi tuhan, lho.
sama aja kayak keberadaan saya sendiri. boleh jadi menurut orang2 denpasar saya ini adalah orang bali gara2 saya besar di denpasar. lalu menurut orang solo saya ini adalah bagian dari mereka karena bapak-ibu saya asli solo. terus mungkin juga orang jogja bakal mengklaim saya sebagai orang jogja karena saya lebih banyak menghasilkan karya untuk kemanusiaan sewaktu berdomisili di jogja. tapi itu tidak lantas menghilangkan keberadaan saya, kan?
masalah agama mana yang benar, bukan itu yang sedang saya jadikan sbg tema postingan. biar Dia sendiri yang menentukan siapa yang benar-benar umatnya. tapi itu bukan berarti keberadaanNya bisa lenyap cuma gara2 pertentangan makhluk2 ciptaannya, kan?
sampeyan mau jadi atheis ya monggo. saya hormati itu, dan saya nggak akan mencekoki sampeyan supaya balik haluan manut dengan ajaran agama saya. tapi kalo sampeyan jadi atheisnya cuma gara2 alasan kayak yang sampeyan tulis, wah maaf…menurut saya alasannya kok terlalu dangkal ya? menurut saya sampeyan bukanlah tidak bertuhan tapi cuma sekedar tidak beragama
Laskar jingga:::
boleh saya jawab pertanyaannya dengan pertanyaan balik sebelum kita beranjak pada pembicaraan yang lebih serius, nggak?
pernah mengucapkan kata “semoga”, mas/mbak? seandainya pernah, lalu ketika sampeyan mengucapkan kata itu, sampeyan mengucapkannya dengan pengharapan atau cuma sekedar basa-basi?
oh ya, pertanyaan yang anda keluhkan itulah yang saya diskusikan dengan Naldo sehingga sampe pada kesimpulan seperti isi postingan saya. atau dengan kata lain – kalo saya boleh sedikit menghakimi – sampeyan tidak pengen dipusingkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan2 sampeyan, kan? karena itu sampeyan memutuskan untuk jadi atheis, kan? ah, maha benar Naldo dengan segala firmannya 😆
Menurut saya tidak ada yang salah berTuhan atau yang Atheis.yang Penting sesuai hati nurani.berbuat baik bukan berarti mengharapkan pahala.beriman tetapi merampas hak orang lain juga tidak pantas.berbuatlah sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.Yang menurut kita benar maka itulah yang harus dilakukan.
Mungkin ada yang setuju dengan saya?
otak gw ga nyampe..:(
tommy:::
untuk kedamaian, saya setuju. tidak ada gunanya hafal alqur’an 30 juz dan khatam berkali2 kalo hidupnya masih suka nyerobot hak orang lain. dan tidak juga berguna seandainya bisa menjawab pertanyaan2 dari naldo di atas tapi masih suka mengatasnamakan agama untuk kepentingan pribadinya 😀
tapi…yang saya tulis di atas adalah pernyataan naldo bahwa atheis memang nggak perlu dipusingkan untuk memikirkan tentang kebijakan2 tuhan yang boleh jadi semrawut bagi mereka
ipi:::
bisa dimengerti, kok 😆
yo wez…mending gini aja deh ya…..
yang theis, selamat anda semua beragama, mboh itu yang bener po yang sesat..
yang atheis, selamat juga..
kita lihat aja nanti ketika hari pembalasan..
mau percaya mau nggak..
its okay…
we´ll see..siapa yang nantinya tertawa-tawa melihat adzab,ataukah nanti tertawa-tawa karena ketololan akan mempercayai sesuatu…
okayy…??!!!
btw, akyu suka deh,ngomongin perdebatan kontroversi agama gini…
ada yang mau diskusi gag??
biasanya kalo MIRc-an, gw pake nama lepidoptera.
gw tunggu ya…
kalaupun ini punya nilai guna, bagus tentunya, dan jika tidak, bukan masalah, ini adalah tambahan tentang argumentasi (pembuktian) Tuhan itu ada di http://seremonia.net titlenya THERE IS GOD
Saya katakan dengan jujur bahwa saya adalah seorang atheis. Tapi keatheisan saya bukan hanya sekedar karna ikut-ikutan, tapi dari sebuah perenungan. Ketika SMP saya mondok, dan ketika saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada kyai saya, ” allah itu seperti apa? “. Tapi bukan jawaban yang memuaskan, justru tamparan yang saya dapatkan. malamnya saya berpikir, jika ketika kita tidak dijinkan untuk mengenal tuhan secara lebih baik, bagaimana kita bisa mencintainya. justru karna kita tidak boleh mempertanyakan tentang tuhan, membuat orang melakukan ibadah hanya karena keterpaksaan dan imbalan. waktu SMP juga saya sering mencuri-curi dengar ajaran agama yang lain (Hindu, Budha, Kristen ). Mereka seakan menganggap tuhan dan agama mereka yang paling benar. Lalu jika tuhan cuma ada satu, timbul pertanyaan dalam hati saya waktu itu, ” tuhan, apakah agamamu? “. lalu saya mulai berpikir, kata tuhan sendiri, bukankah itu ciptaan manusia, sama seperti god ( inggris ), allah/ilah ( arab ), yahweh ( yahudi ). masing-masing mempunyai sebutan yang berbeda. Dalam hidup, kebaikan atau keburukan bisa kita pelajari, tanpa adanya agama / tuhan kita pun bisa belajar. Namun sebagai atheis saya tidak ingin menjelekkan agama. Agama sendiri sebenarnya punya tujuan baik ( dari asal kata, A = tidak, gama = kacau ). Sama seperti halnya hukum. Tapi yang ada sekarang adalah pemujaan terhadap tuhan dan agama yang berlebih-lebihan, sehingga yang punya pandangan berbeda seakan tidak berhak untuk hidup didunia. Kalau saya pribadi, saya atheis karna kecenderungan pemikiran. masalah moral, coba kita kembalikan pada diri kita. Kalau kita hendak melakukan sesuatu, cobalah tanyakan pada diri sendiri dulu, ” Bagaimana kalau ini dilakukan terhadap saya? “. Dari situ mungkin anda bisa menentukan mana yang baik dan tidak. pesan terakhir, Just give peace, love, and differences a chance to live in harmony,you’ll make a better world for alll mankind.
If you did not believe the lord, that’s your right. But I believed! . And I also believed if we did a favour for humankind then will have a positive impact for ourselves. The earthquake struck in our country of Indonesia, that is Padang and Jambi (west Sumatra). Resulted in building damage that enough, and claimed fatalities. I made a plea for all of us who were still animated and healthy to do a favour to these earthquake casualties. Distribute your donation to the agency or the person that was trusted by you, so as that help could to the right hand. However if you did not know or knew how distributed your fund, you can transfer to this account : BANK MANDIRI : 142 00 04692520
They need your help.
Dalam perjalanan pulang dari masjid, tahu-tahu ada tai kebo se-ember jatuh di hadapan saya. Saya tengak-tengok melihat kiri kanan, tapi tidak ada kebo di sekitar situ. Saya jadi ingat ceramah ustadz, kalau allah bisa menciptakan sesuatu seketika itu juga (kun fa yakun – jadi maka jadilah). Saya jadi berpikir, ini semua pasti perbuatan allah. Iseng amat sih allah 🙁
ga mungkin Atheis itu ada tanpa sebabnya!!!!
jauh sebelum manusia itu mengenal tuhan tuh ada pa ga apa salahnya klo Atheis itu bener2 paham yg tepat tuk dianut!!
why Not???
wah seru juga tulisan yg ini, sayang gw bkn atheis.
Menurut gwa alasan gentle hanya untuk menghindari pertanyaan dari si atheis. Seharusnya agama juga bisa menjawab pertanyaan2 yang datang dari penganutnya dan juga dari agama lain. Terus terang orang2 yang beragama banyak yang memiliki pertanyaan dalam diri mereka, tapi mereka takut…takut untuk mengungkapkan…takut akan disebut sebagai seorang atheis, kafir, penghujat agama dan Tuhan. Akhirnya mereka memilih untuk mengikuti jalan yang aman…diam, mengikuti ajaran agamanya dengan benar sesuai yang dikatakan kitab, imam dan pemuka2 agamanya. Tapi sebenarnya dari dalam dirinya sendiri tidak benar2 memahami hakekat dari agama itu sendiri…
Siapa mau jadi TU-han..han…Tu saya….?
sebenarnya berpandangan sbg atheis itu tidak salah koq,,,wajar saja karena masih dalam ”pencarian” dan bl sdh menemukan jawaban sy yakin mereka/teman2 yg atheis pASTI AKAN KEMBALI KEJALAN ALLAH.,HANYA SOAL WAKTU SAJA,,,,,[[ SEORANG PENYELAM TIDAK AKAN PERCAYA KALAU DIDASAR LAUT ADA MUTIARA,,TERKECUALI DIA AKAN MENYELAM DAN MENCARI UNTUK MENEMUKAN ”MUTIARA” ITU…..]]NAAAH SAAT -SAAT MENYELAM/MENCARI INILAH MEREKA SEDANG ”BER ATHEIS”DAN SAYA RASA SEMUA MANUSIA YG BERAGAMA/PERCAYA TUHAN ,,PASTI MENGALAMI INI CUMA BEDA WAKTU DAN LAMANYA PENCARIAN ITU…OKE [MAAF TDK BERMAKSUD MENGGURUI] SALAM.
Tuhan dalam Islam bukan Tuhan yang di khayalkan, seperti yang di katakan David, karena tidak ada Orang Islam yang mengkhayalkan bentuk Tuhan dalam Pikirannya, dalam saat apapun, tapi Tuhan yang di yakini sebagai asal muasal segala sesuatunya.. Hakikat Tuhan dalam Ajaran Islam adalah maha segalanya,, karena dialah semua jadi ada, dan Tuhan dalam agama Islam adalah Tuhan yang memperesilahkan Manusia memilih sendiri jalannya.. Tuhan dalam ajaran Islam adalah pemberi sarana dan Prasarana untuk mengikuti jalan yang telah di sediakannya, lengkap dengan segala Upah dan Resikonya.. dan Manusia dalam Islam adalah manusia yang bebas dan Gampang dalam keyakinannya untuk menentukan jalan mana yang akan di ikutinya.
kalau memang tuhan pencipta pasti tuhan kenal dan mengerti saya, kalau saya dicipta bohong kalau saya bisa kenal yang menciptakan saya.
manusia sebenarnya tak punya kepentingan apapun dengan tuhan tapi sebaliknya tuhanlah yang punya kepentingan. seperti manusia membuat rumah, mobil dll. jadi nggak usah repotlah mikirin tuhan, biar tuhan ajalah yang mikiran kita.
salam tuk semua.
di indonesia dengan banyak agama yang diakui pemerintah,, ternyata masih banyak orang yang atheis. sungguh disayangkan..
Anonymous, Abas & Tris, komen2 yg bagus (y)
gue hanya sdkt menambahkan, Naldo keliru kl menganggap // “Atheis itu menurut gue cuma kepengen hidup yang gampang, yang nggak pengen diganggu dengan pertanyaan-pertanyaan kayak pertanyaan kita tadi….” //
keliru, karena mrk sudah melewati fase itu,
sebagian sudah pede, sebagian lagi masih maju mundur terutama bagi yang lahir dan hidup di negara2 “religius”, tidak gampang untuk melupakan rasa manis, bagi seseorang yang sejak kecil telah mengenal konsep rasa manis dan pada suatu titik dalam perjalanan hidupnya menemukan jawaban bahwa rasa manis itu cuma sebuah ilusi,
blog yang menarik… maju terus…, salam
Kenyataannya, nabi diutus ke seluruh bangsa. Jumlahnya ada 124.000 nabi kira-kira. Cuma yang wajib kita ketahui kisahnya ya 25 nabi itu.
QS 10;47. Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.
Abu Dzar al-Ghifary berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, berapakah jumlah para nabi?” Rasul menjawab: “jumlahnya ada 124 ribu orang.” Lalu aku bertanya lagi; “Berapakah jumlah rasul-rasul Allah?” Nabi SAW menjawab, “Jumlahnya ada 313 orang”. (HR Ibnu Hibban)
FYI bro 🙂
Semoga kita tidak pernah jadi atheis
pendampingan pelatihan optimasi website