Deprecated: Function add_option was called with an argument that is deprecated since version 2.3.0 with no alternative available. in /home/satchd01/public_html/diary/wp-includes/functions.php on line 6114

Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; FBCRC_Widget has a deprecated constructor in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-recentcomments.php on line 192

Notice: Function wp_enqueue_script was called incorrectly. Scripts and styles should not be registered or enqueued until the wp_enqueue_scripts, admin_enqueue_scripts, or login_enqueue_scripts hooks. This notice was triggered by the jquery handle. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 3.3.0.) in /home/satchd01/public_html/diary/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Undefined index: hideWpComments in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments.php on line 132

Deprecated: Function create_function() is deprecated in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments.php on line 242

Notice: Undefined index: fbCommentCount in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments.php on line 261

Notice: Undefined index: combineCommentCounts in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments.php on line 265

Deprecated: Array and string offset access syntax with curly braces is deprecated in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/sitemap-generator/sitemap-generator.php on line 715

Deprecated: Array and string offset access syntax with curly braces is deprecated in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/sitemap-generator/sitemap-generator.php on line 758

Warning: Use of undefined constant ddsg_language - assumed 'ddsg_language' (this will throw an Error in a future version of PHP) in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/sitemap-generator/sitemap-generator.php on line 44

Deprecated: The called constructor method for WP_Widget class in FBCRC_Widget is deprecated since version 4.3.0! Use __construct() instead. in /home/satchd01/public_html/diary/wp-includes/functions.php on line 6114
Kamu Itu Beruntung | The Satrianto Show: Beraksi Kembali! – Diary of Anindito Baskoro Satrianto

Kamu Itu Beruntung

“Saya cuma beruntung, kok.”

Biasanya waktu aku ngobrol, dan aku memuji kehebatan lawan bicaraku gara-gara prestasi yang baru aja dia buat, lalu dia mengucapkan kalimat macam di atas, respekku terhadap beliau normalnya jadi naik. Betapa tidak, soalnya ucapan seperti itu akan membuatku menilai bahwa lawan ngomongku itu adalah seorang yang rendah hati. Bahkan kalau orang yang kuajak bicara itu sudah lebih dulu kukenal sebagai orang yang jujur bin tidak pecicilan, aku malah akan menilainya sebagai orang yang rendah hati sehati-hatinya.

Tapi bagaimana dengan orang yang berucap, “Kamu itu beruntung,”?

Mohon maaf, pertama-tama aku bakal menilai orang yang seperti itu adalah jenis manusia yang menyimpan ketidak-terimaan sekalipun ukuran ketidak-terimaannya itu dalam skala mikroskopik, atau malah molekuler. Buatku itu sama saja. Mau sekecil apapun, ketidak-terimaan adalah ketidak-terimaan.

Kedua-dua, kenapa begitu?

Karena begini…

Coba kita pikir, kenapa kita mengucapkan “kamu itu beruntung” kalau itu bukan karena penilaian awal kita terhadap kemampuan seseorang? Kenapa kita mesti bilang seseorang itu sedang beruntung, kalau sejak awal kita memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap kemampuannya dalam mengatasi sebuah perkara? Bukankah “kamu itu beruntung” itu adalah bahasa yang kita gunakan saat kita (terpaksa) menerima fakta bahwa orang yang tadinya kita anggap tidak punya cukup kemampuan ternyata mampu melakukan sesuatu di luar ekspektasi kita? Atau, tidakkah “kamu itu beruntung” itu keluar dari bibir kita – baik yang memang memble ataupun yang jontor – saat ada orang lain yang menerima suatu kesenangan yang – gembelnya – tidaklah bisa kita dapatkan?

Harusnya sesuatu itu untuk kita, kan? Iya, untuk kita! Untuk kita karena memang darah murni seperti kitalah pantas mendapatkannya. Yang tidak seperti kita ya sudah jelas sangat tidak pantas buat mendapatkannya. Maka ketika ternyata sesuatu tersebut tidaklah kita terima, malah justru kaum berdarah campuran itu yang menikmatinya, maka apalagi penjelasannya selain karena mereka itu memang cuma lagi beruntung?

Jadi, mau para muggle itu cuma bisa mendapatkannya sekali atau 3 kali, namanya saja kaum kelas 2, kalau mereka memperolehnya cuma sekali, ya itu berarti mereka memang cuma beruntung sekali. Lalu kalaupun mereka bisa memperolehnya sampai 2, 3, 4, atau 5 kali, ya itu berarti mereka memang beruntungnya sampai 2, 3, 4, atau 5 kali juga itu tadi. Pokoknya, buat para kampret yang kemampuannya kita tahu ada di bawah kita tapi di lapangan ternyata bisa mengungguli sangkaan kita, tidak bisa tidak, tidak ada penjelasan lain yang lebih ilmiah untuk fenomena demikian selain keberuntungan.

Jangan sampai kita beranggapan bahwa keberuntungan itu tidak ada, cuma omong-kosong. Lucky is bullshit. Jangan! Jangan sampai kita punya anggapan macam demikian. Keberuntungan itu ada, sodara-sodara! Jangan sampai juga kita beranggapan bahwa keberuntungan itu adalah saat bertemunya kesempatan dan kesiapan. Sekali-kali pun jangan!

Kenapa?

Karena, eh, karena kalau saja kita sampai terprovokasi oleh pendapat nan demikian, itu artinya sama dengan kita mengakui bahwa ternyata di dunia ini ada makhluk bangke yang memiliki kesiapan di atas kesiapan kita. Kalau itu sampai terjadi, itu berarti kita tidak akan bisa dan boleh lagi menilai bahwa orang lain tidaklah sehebat kita.

Maka dari itu, untuk melindungi gengsi kita sebagai manusia papan atas, kita haruslah senantiasa melestarikan kebiasaan untuk berucap, “Kamu itu beruntung!”



Notice: Undefined index: darkSite in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 75

Notice: Undefined index: includeFbJsOldWay in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 107

Facebook comments:


Notice: Undefined index: darkSite in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 178

Notice: Undefined index: hideFbLikeButton in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 179

Notice: Undefined index: faces in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 184

Notice: Undefined index: v1plusv2 in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 194

Notice: Undefined index: hideWpComments in /home/satchd01/public_html/diary/wp-content/plugins/facebook-comments-for-wordpress/facebook-comments-display.php on line 58

3 Comments

So, what do you think?