Kapan hari kemarin aku terlibat obrolan semi-serius sama Ocha, teman ngerokok dan ngebirku yang sekarang sudah tobat. Beneran, kok, beliaunya tobat. Yang bersangkutan sekarang sudah pakai jilbab panjang dan beberapa waktu ke depan bakal kawin.
Aslinya awal obrolan kami ini sama sekali nggak serius, cuma ledek-ledekan biasa aja sambil mengenang masa kejayaan kami di Jokja selayaknya bekas mahasiswa Jokja yang sesekali tempo ngumpul dengan sesamanya kemudian bernostalgia. Hugo’s Cafe, Liquid, dan Boshe tentu saja tidak luput dari pembahasan, sampai akhirnya omong-omong kami nyangkut ke soal romansa yang diawali dengan celetukan ngasalku, “Lho, kamu nggak ngerasa tho kalau kamu itu salah satu pacarku?” Continue Reading