Template Kaos Format Photoshop

Beta sedang sibuk. Saking sibuknya jadi tiada sempat bikin postingan, hahaha.

Tapi alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatNyalah akhirnya aku insap. Kasian juga blogku ini kalo ndak ada apdetannya. Cuma sahaja akunya lagi males buat bikin postingan panjang-panjang. Karena apa? Karena ya itu tadi, beta sedang sibuk. Sibuk sesibuk-sibuknya :mrgreen:

Hanya saja tak mengapa. Demi mengobati kekangenan penggemar-penggemarku, ini ta’bela-belain bikin postingan bermutu meskipun pendek.

Continue Reading



“Tanda Tanya”, Pluralisme, dan Kontroversinya

Akhirnya aku nulis juga tentang film ini, film yang menurut beberapa orang kontroversial. Dan karena sebutan sebagai film yang kontroversial itulah akhirnya aku memutuskan buat nonton ini film. Dan lagi, sayang sekali, sodara-sodara…kata “beberapa” di atas itu akhirnya memang cuma benar-benar beberapa. Aku sendiri menolak menyebut film ini kontroversial. Karena apa? Karena sesuatu yang kontroversial itu – menurutku – seharusnya bisa meninggalkan kesan yang – entah iti positif atau negatif sekalian – yang mendalam buat mayoritas penontonnya. Film ini justru sebaliknya, kataku. Jelek, sih, bukan. Hanya saja, yah…biasa-biasa ajalah. Continue Reading




Lowongan Joki (yang Bukan Joki Kuda)

Lama juga ndak dolanan mIRC, perangkat chatting – favoritnya Septri buat mengeruk pulsa dari lelaki hidung belang sambil nyamar jadi cewek – yang pertama kali kukenal dalam hidupku waktu jaman esempe dulu. Nah, begitu sekalinya dolanan mIRC, kok ya ndilalah ada yang nyapa sekaligus promosi ke aku macam di bawah ini: Continue Reading




Mas, Punya Makanan, Nggak?

Prapatan MM UGM, hampir mitnait, pulang dari nonton “The Fighter” di XXI terus nganterin Parti ke kosnya. Motorku motor pertama yang berhenti di situ gara-gara lampu merah. Kemudian seorang penggemar yang kira-kira seumur sama Dzaky, adikku yang masih kelas 4 esde, menghampiriku. Tangan kanannya memegang lap, dan kupikir dia mau ngelap motorku. Ternyata tidak. Dia cuma berdiri di depan motorku sambil memandangku. Tampangnya kucel banget. Jelas saja. Mungkin dia capek berdiri sesiangan di prapatan itu dan masih harus berdiri juga di malam yang membuatku – walopun sudah make jaket lumayan tebal – kedinginan. Continue Reading


Barang yang Sudah Terlanjur Dibeli Tidak Bisa Ditukar Ataupun Dikembalikan

A Red Herring is a fallacy in which an irrelevant topic is presented in order to divert attention from the original issue. The basic idea is to “win” an argument by leading attention away from the argument and to another topic. This sort of “reasoning” has the following form:

1. Topic A is under discussion.
2. Topic B is introduced under the guise of being relevant to topic A (when topic B is actually not relevant to topic A).
3. Topic A is abandoned.

This sort of “reasoning” is fallacious because merely changing the topic of discussion hardly counts as an argument against a claim.

Pertama-tama, sebelum kita menginjak pada bahasan kita pada kesempatan kali ini, untuk menambah khazanah pengetahuan bagi para pembaca yang terhormat sekalian, berikut ta’umumkan kalo aku sekarang sedang berada di Jakarta. Dan, sebelum menambah kecurigaan bagi para pembaca yang terhormat – karena mungkin saja ada yang mbatin, “Ngapain Mas Joe ke Jakarta pas tanggal-tanggal segini? Jangan-jangan dia mau valentinan sama Ayu…” – langsung saja ta’sampekan kalo aku ke Jakarta demi menghadiri mantenannya Saber, dewa coding kebanggaan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada pada umumnya, dan angkatan 2004 pada khususnya. Continue Reading



Pages:1...12131415161718...41