Etis dan Ndak Etis Menurut Fesbuk

Sudah sejak lama aku nggak ngurusin akun Frensterku, apalagi sejak ngerasa lebih enak mainan Fesbuk. Alhasil Frensterku jadi amburadul. Waton ada yang nge-add langsung ta’approve, nggak main selidik-selidikan dulu. Ditambah sejak aku majang fotonya Zaskia Mecca-ku sebagai foto primer di situ, makin banyaklah lanangan waton, sembrono, asal-asalan, main tancap nggak liat situasi, geblek, plus kampret, serta masih banyak caci-maki untuk mereka lainnya yang nge-add aku. Betul-betul waton mereka itu. Baru ngeliat cewek cakep dikit aja langsung main nge-add tanpa mbaca profilku. Selain waton, mereka-mereka itu kucurigai nggak gaul. Bagaimana tiada gaul? Masak pada nggak curiga, sih, kalo foto yang kupasang itu bukan fotoku? Masak pada nggak tau, sih, kalo yang nampang di situ itu fotonya Zaskia Adya Mecca Satrianto? Continue Reading


Reviewmu.com: Menunggu Status

Demi memuaskan sidang pembaca yang selalu haus akan informasi, berikut ta’beritaukan kalo beberapa waktu terakhir ini aku lagi rajin-rajinnya njajal program paid review. Supaya apa sodara-sodara? Yak, betul! Supaya dapet duit. Nantinya duitnya itu bakal ta’sumbangin ke fakir miskin dan kaum dhuafa ta’pake buat beli sepeda BMX, biar aku keliatan keren kayak Dave Mirra. Nanti kalo aku keliatan keren, kan, wanita-wanita pasti bakal mendekat, dan marilah kita berdoa supaya Dian Sastrowardoyo atau Sandra Dewi termasuk di antara salah dua wanita terbesut, aeh, tersebut.

Singkat cerita, salah satu program paid review yang niatnya mau ta’jajal adalah Reviewmu.com. Ada beberapa alasan kenapa aku milih benda tersebut. Pertama, karena ini adalah paid review Endonesa yang kutemukan di halaman awal lewat pencarian via Gugel. Kedua, dengan berbahasa Endonesa tentunya aku ndak bakal kerepotan harus nulis serepot kalo aku ikutan program paid review yang pake bahasa linggis (baca: Inggris). Bahasa linggisku tiada bagus, soale. Ketiga, konon, benda yang ta’sebut barusan adalah punyanya Cosa Aranda. Reputasinya bolehlah terpercaya karena – setidaknya – doi pernah ngisi workshop tentang blogging di bekas kampusku. Continue Reading


Launching-nya Bengawan: Sebuah Laporan Perjalanan Dinas

Kemarin Jumat (atau malah kemarinnya lagi, ya? Aku lupa) aku dapat mandat dari Mas Anton, sesepuhnya Bali Blogger Community alias BBC, buat dateng ke acara launching-nya Bengawan, komunitasnya blogger Solo dan sekitarnya, dengan status sebagai utusan resminya BBC. Tentu saja ndak ada masalah dengan hal itu. Jokja-Solo itu cuma 1 jam naik kereta Prameks, ditambah leluhurku yang aslinya memang orang Solo, jadinya ya aku bangga-bangga aja ditunjuk Mas Anton buat dolan ke Solo sebagai satu-satunya wakilnya BBC. Sekalian sebagai pelipur lara gara-gara sampai umur segini aku belum pernah ditunjuk sama PSSI buat jadi salah satu wakil Endonesa di timnas seniornya. Continue Reading


Seperti Joker dan Rajawali Langit

Gara-gara nggak dapet temen dinner pas kemarin malam, akhirnya aku ditemenin sama Lutfi, sang polisi India, buat makan pizza di Nanamia Pizzeria. Apa boleh buat, daripada tenguk-tenguk sendirian nggak punya temen ngobrol pas lagi makan, aku terpaksa harus merelakan diri sampai sedemikian-rupa. Lumayanlah, di Nanamia, kami masih bisa lirak-lirik cewek-cewek imut yang pada makan di situ. Makan di daerah kekuasannya Sanata Dharma dan Atmajaya betul-betul beda aura. Di situ seger, nggak kayak di daerah Bulaksumur – markasnya Gadjah Mada – yang ceweknya tiada semodis cewek-cewek di 2 kampus sebelumnya :mrgreen: Continue Reading


Habis Sudah Gadis-gadisku

Ini sudah tahun 2009. Jadi kalo diitung-itung, sejak 2002, aku sudah nyaris 7 tahun mendekam di Jokja.

Dan malam ini aku baru nyadar kalo gadis-gadisku ternyata sudah pada minggat. Ada yang disekap cowok lain buat dijadiin istrinya, tapi kebanyakan minggatnya gara-gara sudah lulus kuliah dan kerja di luar Jokja. Hana dah nikah, Yoan kerja di Bali, Noy juga pulang ke kampungnya, di Bali juga, Ayu? Sejak serius ngerjain skripsinya, doi tiada bisa lagi dipaksa untuk duduk di jok belakang motorku. Afifah? yang ini, sih, memang dari dulu nggak pernah mau sama aku :mrgreen: Terus sisanya rata-rata pada nekad ke ibukota (padahal aku sudah bilang kalo ibukota itu lebih kejam daripada ibu tiri, tapi, eee…mereka pada ngeyel. Ya sudahlah, aku bisa bilang apalagi, coba?) Continue Reading



(Ndak) Penting

Hari ini, tertanggal 10-2-2009, jam 01.06 versi monitorku, aku ngantuk. Jadinya sekarang aku mau bobo dulu. Semoga mimpi basah indah tentang gadisku tercinta…


Mecucu dan Melotot

“Umpan lambung langsung dari tengah nggak bisa dipake. Dribel bolanya sampe ujung dulu, Joe. Pancing beknya biar deketin kamu, habis itu baru balikin lagi ke depan gawang.”

Ketut Gde Suastika, penyerang tengah kelas II.5

Dulu waktu esema, sekolahku rutin ngadain turnamen sepakbola antar kelas tiap menjelang ulang tahun sekolah. Judul turnamennya Liga Karmany. Dan 2 kali kelasku melenggang ke final untuk 2 kali pula kalah dari lawan yang sama – II.1 yang kemudian bermetamorfosa menjadi 3 IPA 1 – dengan skor kekalahan yang sama pula, 2-3. Continue Reading


Bertahan dengan Idealisme

Aku punya cita-cita. Cita-cita yang (sok) mulia. Aku kepengen jadi guru, yang tentunya jadi guru yang tidak didasari karena sebuah keterpaksaan. Aku kepengen jadi guru karena memang kepengen punya profesi sebagai seorang guru, dan bukan karena tidak ada profesi lain lagi yang bisa kugeluti.

Almarhum eyang kakungku dulu pernah berpesan, mau jadi apapun kamu, jangan pernah lakukan dengan setengah-setengah. Kasarannya, kalau aku kepengen jadi maling, aku harus jadi maling yang hebat supaya ndak bisa kepergok massa atau juga ditangkap sama bapak-bapak polisi kita, apalagi bapak polisi dari India. Continue Reading


Tetap Qana’ah, Joe

Gara-gara hujan deras yang turun tak kunjung berhenti kemarin lusa malam, aku terpaksa ngendon di (bekas) kampusku berlama-lama barengan Aphip, Nyepto, Ceper, dan juga Wiwid Tengik Tukang Tipu (gadis-gadis polos yang belum tau kadar kebejatan yang dimiliki oleh yang bersangkutan).

Hujannya ndak berhenti-berhenti, pembaca. Sampai akhirnya Wiwid memutuskan menerobos kerumunan air bersama Honda Supra FI-nya, sedangkan aku memilih untuk menanti redanya sang hujan di teras kampus bersama 3 makhluk butut yang tersisa. Continue Reading


Masih Tentang Yahudi (dan Konspirasinya)

Suka dengan teori konspirasi? Kalo suka, ta’sarankan baca teori konspirasinya Mas Kopral Geddoe, deh. Di situ konspirasi bakal dibahas dengan lebih komplit ketimbang konspirasi-konspirasian ala punya beta yang bakal ta’tulis di bawah ini.

Jadi ceritanya begini: berhubung keyword “Yahudi” lagi ngetren belakangan ini, aku jadi sering terlibat diskusi baik offline maupun online tentang perkara Yahudi-Yahudian ini. Pertamanya, sih, biasanya kami (maksudku ya aku sama lawan bicaraku itu) bicaranya dimulai dari konflik di Gaza akhir-akhir ini. Tapi ya namanya aja diskusi yang dimulai tanpa konsep dan batasan materi yang jelas, lama-kelamaan diskusinya jadi molor ke arah konspirasi-konspirasinya Yahudi yang berlaku di dunia ini. Continue Reading


Pages:1...27282930313233...41