Kembali ke Kampus

Sehubungan dengan tadi siang sehabis Jumatan aku nekat motoran menembus hujan ke kampus UII terpadu di Kaliurang kilometer 14,4 sana untuk ikutan kuliah perdana, maka dengan ini aku umumkan status baruku yang beralih dari pengangguran ke kembali menjadi mahasiswa. Lebih tepatnya mahasiswa program Akta 4 Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.

Aku mau jadi guru. Hebat, kan, aku? Great Teacher Satrianto segera siap beraksi. Yak, tepuk tangan buat aku. Plok…plok…plok… Horeee! Continue Reading


Rock(ok) Alternatif

Ada yang suka ngerokok? Ada yang suka Djarum Super? Aku suka. Aku suka ngerokok Djarum Super. Djarum Super 12, lebih tepatnya. Kadang-kadang juga, kalau lagi (kepengen keliatan) kaya, aku juga mampir ke Circle K buat beli sebungkus Mild Seven Lights. Tapi yang terakhir itu betul-betul cuma kadang-kadang. Rokok primerku sampai sekarang tetaplah Djarum Super. Sialnya sangu bulananku terbatas. Jadinya aku malah lebih sering beli eceran, yang biasanya warung di depan rumah tempatku beli rokok lebih memilih buat ngecerin Djarum Super 16 ketimbang Djarum Super 12. Lebih untung, soale. Padahal sudah jadi rahasia umum kalo batangan Djarum Super isi 16 itu nggak seenak yang isi 12. Continue Reading


1 Jam (Kurang) Bersama Didit Komeng

Di kampus aku punya temen yang namanya Komeng. Aslinya doi punya nama lengkap Didit Yudha Setiawan. Tapi apa lacur, karena anatomi wajahnya (waktu rambutnya masih gondrong) mirip sama Komeng yang pelawak itu, akhirnya sampai sekarang perjaka paling nggak laku se-Ilmu Komputer UGM itu harus rela, pasrah, tabah, dan tawakal, sekaligus qana’ah dipanggil “Mas Kom” sama adik-adik kelasnya, yang tentu saja adalah kependekan dari “Mas Komeng”. Continue Reading



Pak Obama

Jalan-jalan di frensterku, liat-liat bulletin board-nya dan mendadak nemu tulisan dari Adit yang bikin aku jadi agak tersipu malu:

Apa kebanyakan penduduk Indonesia mendukung Obama hanya karena fakta bahwa beliau pernah tinggal di Indonesia dan berharap bahwa kita akan diperhatikan secara khusus oleh AS???
Manja sekali bangsa ini.

Ahahaha, iya, aku sendiri waktu pertama tau tentang Barack Obama itu, pikiranku ya standar banget. Lumayan, nih, kalo manusia ini yang menang jadi presiden Amrik. Setidaknya Amrik bakal dipimpin sama (bekas) anak Menteng. Dan baru setelahnya aku mikir kalo keliatannya Obama itu lebih elegan dari dan tidak segrasa-grusu McCain. Kayaknya juga lebih keliatan cinta damai.

Cuma, kalo berharap Endonesa bakal diperhatikan atau bahkan dibantu khusus sama Amrik, kayaknya aku nggak mikir sampe ke situ, deh. Negeri ini sudah terlalu amburadul, soale. Kayaknya Endonesa sudah nggak bakal bisa selamat lagi walau dibantu sama siapapun. Sudah terlalu parah, duhai Pak Obama. Endonesa baru bisa selamat kalo negeri ini memang bener-bener sudah punya niat buat menyelamatkan dirinya sendiri. Eh, tapi niat aja nggak cukup, ya? 😈


Tu Quoque

Kalo mbaca-mbaca lagi tulisan-tulisanku yang lama kadang-kadang aku tersipu-sipu malu sendiri, lho. Kadang-kadang (dan malah bahkan sering) aku jadi mikir, wah, dulu aku itu ternyata goblok banget ya.

Kenapa aku berpikir begitu, sodara-sodara?

Kenapa? Continue Reading


Tuhan yang Maha Tahu

Kira-kira Tuhan itu tau nggak kalo aku besok bakal masuk surga atau masuk neraka?

Lha, aneh pertanyaanmu. Ya Dia jelas tau, dong, wong Dia itu maha tahu.

Tapi, kan, itu masih terjadinya besok-besok. Masak iya Dia sudah tau tentang kejadian yang belum terjadi?

Lho, ya jelas. Tuhan, kan, nggak terikat sama waktu, wong yang namanya waktu itu juga ciptaannya Dia. Jadi mau kejadiannya kapan aja, di mana aja, tetap aja Dia tau, soalnya, ya itu tadi, Dia itu maha tahu dan nggak terikat sama ruang dan waktu. Continue Reading


Daripada Jadi Fitnah

Daripada jadi fitnah kepada yang bersangkutan, sodara-sodara, jadi lebih baik kuumumin aja lanjutan ceritaku kemarin tentang prahara cinta pertama yang tiba-tiba datang tanpa diundang untuk minjem uang (ngakunya, sih, buat mamanya yang katanya lagi sakit ginjal).

Seperti saran dari banyak khalayak pembaca yang budiman, supaya aku melakukan kros-cek ke teman-teman esdeku yang lain, hal yang demikian pun segera kulakukan. Dan, astaghfirullah, akupun mendapatkan fakta yang menyesakkan dada. Uhuk..uhuk..uhuk.. Continue Reading


Simalakama Cinta Pertama

Orang bilang (entah orang yang mana, orang aring atau orang utan, segalanya tiada jelas), cinta pertama itu nggak ada matinya. Dan memang begitulah keadaannya. Ketika mendadak makhluk yang selama ini cuma bisa dijadikan kenangan tentang kepolosan anak kelas 4 esde itu datang, perasaanku langsung jadi semrawut. Kompleks.

Aku memang excited. Bertahun-tahun aku sama dia nggak pernah bicara panjang-lebar. Ketemuan terakhir malah sudah lewat 3 tahunan pas reuni es-de tanpa pembicaraan yang berarti; cuma sekedar basa-basi seperlunya. Lalu tiba-tiba si mbaknya njedul dan ngomong, “Aku boleh curhat sama kamu?” Continue Reading


10 Fakta Si Tampan

Aku dapat pe-er. Pe-ernya sebenarnya sudah lumayan lama. Yeah, cuma sekedar disuruh ngisi postingan berantai, sih. Tapi gara-gara kemarin sempat males, akhirnya ya baru sekarang ini aku kerjain pe-ernya. Uhmmm… Itung-itung memuaskan hasrat manusiamanusia yang kepengen tahu 10 fakta paling panas tentang idolanya yang tampan ini.

Dan mari kita mulai 😀 Continue Reading


Ini Semua Demi Kamu, Di!

Pernah ngerasain mengagumi seseorang tapi cuma bisa kita lakukan dari jauh? Aku pernah dan bahkan masih. Aku menyukai seseorang tapi rasanya, kok, ya dia itu jauh dari jangkauanku. Mau mendekati secara frontal, ealah…aku sungkan. Ada banyak faktor yang ternyata menjadi kendala. Lingkungan yang berbeda, gaya hidup yang berlainan, sampai juga faktor keterbatasan finansial yang membuatku nggak mungkin melakukan pendekatan yang intensif, semuanya akhirnya cuma bisa menghasilkan sebuah kekaguman dari jarak jauh. Sangat jauh, malahan. Continue Reading


Pages:1...29303132333435...41