Suatu Jumat sore, awal-awal semester pertama di Gadjah Mada, aku datang ke lobi Fakultas MIPA Utara dengan menenteng ransel berisi cawet, kutang, kaos, dan celana, juga seperangkat alat mandi yang sudah dibayar tunai. Sore itu rencananya aku bakal naik ke Kaliurang buat ikutan Computer Science Day 2002, acara malam keakrabannya anak-anak komputer Gadjah Mada angkatan baru. Dan di situlah aku kenal Hanan, orang yang bertahun-tahun berikutnya – mungkin – menganggapku sebagai teman baiknya. Continue Reading
Derajat Batal Puasa
Nguping.
X: “Iya, Mas, tahun kemarin saya batal puasa 3 kali. Susah kalau pengen puasanya full sebulan.”
Y: “Lho, kenapa?”
X: “Kampus saya, kan, di Unpar. Jadi ya teman-teman saya tetap makan. Itu yang bikin saya nggak tahan. Akhirnya kalau udah nggak kuat, udah aja saya ikutan makan.”
Y: “Yaaah…cuma gara-gara liat orang makan aja sampai batal. Payah, ah. Seenggaknya kalau mau batal puasa itu batalnya yang elit dikitlah, jangan yang pasaran.” Continue Reading
Cerita Robbie Fowler di Balik Football Legends
19 Mei kemarin aku dapat pesan via Whatsapp dari Fachry. Isinya tawaran. Tawaran syuting, aeh…tawaran buat ikutan terlibat di tim medianya acara Football Legends Tour 2014. Ditambah dengan iming-iming 1 slot khusus buatku untuk wawancara sama Robert Bernard Fowler, tentu saja tawaran itu sulit untuk kutolak. Ancaman kalau harus terpaksa meninggalkan biro detektifku selama 2 hari, plus 2 hari pas weekend kepakai untuk disibukkan sama acara yang bersangkutan, sama sekali tidak membuatku gentar. Ini Robbie Fowler, Bung! Bekas dewanya Stadion Anfield, mesin gol sekaligus wakilnya Kapten Jamie Redknapp dari pasukan treble winnersnya Liverpool untuk Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA tahun 2001, yang kemudian berlanjut sebagai jawara Piala Super Eropa. Continue Reading
Kenapa Tidak Pernah Mengajukan Beasiswa?
Konon, entah makhluk mana yang bilang, aku juga lupa dengernya dari siapa, yang namanya tanggung-jawab orang tua terhadap anaknya itu berlangsung sampai si anak menikah. Ini konon lho ya. Tapi walaupun judulnya konon, konon-kononan yang kayak gini ini ternyata juga bisa jadi perkara. Perkaranya adalah bagaimana kalau si anak jebulnya ndak nikah-nikah? Masak mau sampek tuek si anak tetap saja jadi tanggungan orang tuanya? Anak macam apa itu? Tiada tau diri, bisanya cuma ngerepoti orang tuanya sendiri.
Maka daripada konon-kononan yang kayak di atas itu jadi perkara, kita asumsikan saja hal ini cuma berlaku buat orang tua yang anaknya sudah menikah di usia pertengahan 20-an. Atau kalau ternyata lewat umur 20-an si anak belum juga nikah, kita asumsikan juga si anak pada umur segitu itu sudah kerja, sudah bisa punya duit sendiri, jadi tanggungan orang tua ke si anak cuma berlaku sampai dengan si anak menerima gaji pertamanya. Itu saja. Perkara si anak udah nggak nikah-nikah, nggak kerja pulak, itu sudah lain soal. Nggak perlu kita bahas lagi. Beta menolak membahas persoalan sejenis itu. Itu di luar batasan masalah pada kajian ilmiah kali ini. Continue Reading
Budaya Mencontek
Setidaknya: “Jangan mencontek karena tidak bisa. Menconteklah karena malas.” Continue Reading
Jangan Sombong
“Jangan Sombong!”
Sering dapat gerundelan macam begitu? Aku sering. Penyebabnya, sih, bisa bermacam-macam. Bisa jadi karena akunya memang sombong, tapi bisa jadi pula karena hal macam berikut ini: Continue Reading
Pemenang Kuis Kaos dari Mas Joe nan Tampan
Yak, sodara-sodara sebangsa tanah dan sebangsa air, pada akhirnya tibalah kita kepada saat yang berbahagia. Dengan selamat sentausa akika terpaksa mengumumkan pemenang kuis kaos dari akika kemarin, cyiiin~
Berikut adalah daftar peserta yang masuk ke akun Twitter akika: Continue Reading
Kewajiban Azasi Manusia
2 minggu yang lalu, saat mau sarapan sehabis menaruh tas di kubikelku, aku dipanggil sebuah orang dari arah belakangku. “Mas, mau ke mana? Sarapan? Gua ikut!”
Aku menoleh, menjawab dengan isyarat gerakan kepala yang kurang-lebih artinya adalah “come on”. Dan, orang yang memanggilku itu – sebut saja – Bobong Syaifullah, anak kuliahan yang lagi magang di kantorku, sebiji biro jasa detektif negeri sipil. Continue Reading
Tahun Baru Pake Kaos Baru, Dong! Horeee…
Hello, amigo, desperado, selamat tahun baru semuanya!
Maka dalam rangka memasuki tahun 2014 ini, Mas Joe nan tampan alias aku sendiri bertekad berbagi hadiah tahun baru. Karena apa? Karena aku ini memang baik hati.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa aku punya toko kaos di BukaLapak.com, maka dengan ini aku umumkan kalau hadiahnya adalah kaos. 3 biji. Yak, sekali lagi, kaos sejumlah 3 biji! Horeee… Continue Reading
Sombong yang Rendah Hati
Bagaimana caranya menjadi homo sapiens yang sombong tapi sekaligus rendah hati? Begini…
Cerita ini kudapat dari salah seorang oknum adik kelasku di kampus, tentang seseorang oknum mahasiswa yang lain lagi yang lumayan supel saban ketemu sama sejawat-sejawatnya. Jadi ceritanya – sekali lagi – begini:
X: “Wah, Y, ke mana aja kamu, kok nggak pernah keliatan di kampus? Skripsi gimana? Kapan mau dikumpul? Masak kalah sama saya? Saya aja minggu depan ini sudah mau pendadaran, lho…”
Y: “Saya sudah lulus dari semester lalu, Mas.”
Tiga Dekade dan Pagi Pertama
Yak! Pagi ini adalah pagi pertama di mana akhirnya beta resmi hidup selama 3 dekade (dalam hitungan manusia normal, soalnya ndak ada yang percaya kalo di Skotlandia aku ini dipanggil sebagai Duncan McLeod).
Lho, kenapa, kok, hari ini? Bukannya kemarin?
Bukan. Soalnya aku ini lahirnya kemarin sore, jam 17.00 WITA. Jadinya, ya pagi ini adalah pagi pertamaku.
Terus? Continue Reading