Silvi, temen seangkatanku di kampus dulu tapi beda program studi meskipun 1 jurusan, dalam sebuah kesempatan makan-makan pernah bilang kalau sombong adalah kesan-kesan awalnya terhadapku pas jaman dulu itu. Makanya waktu awal-awal kuliah kami nggak akrab. Sombongku luar biasa, begitu sungutnya, apalagi untuk ukuran pria kecil tapi dengan gestur tubuh yang selalu berjalan dengan kepala sedikit ndangak ๐
(Eh, “ndangak” itu apa, sih, bahasa Indonesia-nya? Ah, ya, “menengadah”) Continue Reading
