Jikalau saudara-saudara sebangsa dan setanah air memperhatikan status Fesbuk atau Twitter-ku beberapa hari belakangan ini, niscaya saudara akan mendapati status layaknya seorang penjudi kelas teri. Apa penyebabnya? Penyebabnya tentu sahaja adalah Piala Dunia.
Yeah, namanya saja lagi Piala Dunia, tentunya tidak seru kalo aku nggak ikutan masang jagoan, kan? Cuma masalahnya – sebenarnya dan sesungguhnya – aku sudah nggak punya kesebelasan jagoan lagi sejak Piala Dunia di Prancis tahun 98 kemarin. Itu Piala Dunia terakhirnya Mas Baggio. Otomatis begitu ndak ada Baggio ya ndak ada tim yang ta’dukung lagi. Di Serie A jaman dulu aku ngetop sebagai kutu loncat, kok. Sempat jadi Juventini, terus juga Milanisti, habis itu jadi Bolognaise (eh, salah. Ini, sih, nama jenis spaghetti. Bukan panggilan buat pendukungnya Bologna), terus Interisti, dan terakhir mati-matian menyupport Brescia. Continue Reading