Perkara hapus-hapusan jejak, pada dasarnya hal ini harusnya bisa dimaklumi. Memang ada beberapa orang yang berani menghadapi masa lalunya dengan gagah, sementara beberapa manusia yang lainnya justru pengen menguburnya, menghilangkan jejaknya. Membuka lembaran baru, kayaknya itu istilahnya. Continue Reading
Moonlight Serenade (AKA Moonlight Densetsu)
It’s in my dreams I find the right moment
It is the night that brings me the moonlight
And though I know it’s too late to call you
Your shadow’s always right by my side
Continue Reading
Nyanyian Kode
Bicara tentang kode-mengkode, harusnya, sih, hal macam begituan itu sudah jadi kerjaanku sehari-hari. Sudah sejak lebih dari 10 tahun yang lalu aku didapuk sebagai manusia yang kudu paham masalah kode-kodean. Namanya saja sarjana komputer, alangkah malunya kalau aku ternyata tidak bisa merangkai kode. Jadi jelas sudah, seharusnya kode adalah bagian dari hidupku.
Tapi namanya saja hidup…kadang ada sahaja hal-hal yang berjalan dengan tidak sesuai dari yang seharusnya, misalnya ya masalah kode-kodean ini. Aku dan beberapa temanku yang seharusnya fasih sekali dalam urusan beginian seringnya malah mati-matian menghindari perkara jenis yang 1 ini. Continue Reading
Semesta Tanpa Tuhan
Perihal cap sebagai tukang cari gara-gara yang dialamatkan sama sejawat-sejawatku ke aku, aku sudah memakluminya. Soalnya mungkin ya memang begitulah kerjaanku. Ta’akui kalo aku ini suka iseng. Kadang aku sengaja mencari respon yang kontra dengan pendapat lawan bicaraku ya cuma gara-gara hal itu: iseng. Saking isengnya, beberapa oknum akhirnya tidak tahan untuk mengungkapkannya kejengkelannya langsung dihadapanku. Tapi celaka, walaupun mereka sudah mangkel-mangkel seprapat mati, aku biasanya malah jadi tambah ngekek-ngekek tanpa merasa berdosa sedikit pun jua. Continue Reading
AC Milan, Internazionale, dan Quraish Shihab

Seandainya saja ente adalah seorang milanisti, akan sangat mudah dimaklumi kenapa ente membenci Internazionale dan menganggap interisti adalah orang-orang yang tersesat. Begitu pula sebaliknya. Aku aja bisa paham apalagi Anda semua, duhai pembaca nan budiman. Tingkat kefanatikan seseorang terhadap golongannya jika sudah mencapai taraf ekstrim seringnya memang tidak nalar. Apapun yang dilakukan pihak seberang akan dianggapnya sebagai sebuah kebejatan. Jika pun mereka yang di seberang itu aslinya tidaklah sebejat cap yang mereka berikan, mereka akan bersikeras, pihak seberang kebetulan sedang berpura-pura tidak bejat sahaja. Continue Reading
Oh, Pacarku Sayang
Gara-gara ulah si Diwan Sastro di kantor yang memperkenalkan reputasiku dulu sebagai Don Juan MIPA Selatan, sekarang anak-anak baru di kantorku pada rajin ngangsu kaweruh ke aku seputar dunia percintaan. Perihal sudah kuklarifikasi bahwasanya Diwan kampret itu sedang ngibul, mereka nggak mau tahu. Bahkan ada pula yang sempat-sempatnya ngecek akun Fesbuk atau Instagram-ku demi melihat akun-akun cewek di situ yang terdaftar sebagai temanku, untuk kemudian di-list yang cantik-cantik terus minta dikenalin.
“Kamu mau dikenalin sama yang ini, Tot?” tanyaku ke Gatot yang disambut dengan anggukan kepalanya. “Mau? Mau ta’slantap?” lanjutku kemudian. “Yang ini pacarku, gembus!” makiku pada akhirnya. Demikianlah salah 1 contoh responku terhadap permintaan dari seorang klienku. Continue Reading
Kamu Itu Beruntung
“Saya cuma beruntung, kok.”
Biasanya waktu aku ngobrol, dan aku memuji kehebatan lawan bicaraku gara-gara prestasi yang baru aja dia buat, lalu dia mengucapkan kalimat macam di atas, respekku terhadap beliau normalnya jadi naik. Betapa tidak, soalnya ucapan seperti itu akan membuatku menilai bahwa lawan ngomongku itu adalah seorang yang rendah hati. Bahkan kalau orang yang kuajak bicara itu sudah lebih dulu kukenal sebagai orang yang jujur bin tidak pecicilan, aku malah akan menilainya sebagai orang yang rendah hati sehati-hatinya. Continue Reading
Kepanikan dan Nalar Kekalahan
Di hape Android-ku aku masang aplikasi Wasap. Di aplikasi Wasap-ku itu aku tergabung dengan sebuah grup yang betul-betul bahengan (baca: bajingan, su!). Saking bahengannya, suatu waktu di Eat & Eat, Gandaria City, Aswin, seorang analis resiko dari bank plat merah negeri ini, pernah bersabda, “Wong nek atine ora jembar ora bakal iso bertahan neng grupe awak’e dewe,” yang terjemahan nyaris-bebasnya kira-kira begini: “Orang yang tidak lapang dada tiadalah mungkin bertahan di grup kita.”
Tapi pancen itu memang…memang demikianlah keadaannya. Orang-orang di grup Wasap tersebut tercatat sudah sering membuat homo sapiens di grup Wasap lain yang juga dihuninya memilih left group lantaran tidak tahan dengan ketajaman budi-bahasanya. Kadang memang beberapa oknum dalam grup Wasap kami tersebut suka lupa keadaan bahwasanya mereka sedang tidak ngobrol dengan sesama kami. Mereka lupa bahwa tidak semua orang punya hati baja macam manusia di grup kami. Maka ketika kebiasaan di grup Wasap kami kebawa ke grup Wasap lainnya, ketika ada anggota yang kemudian memilih ciao, hal itu bisa menjadi sebuah perkara yang layak dimaklumi. Continue Reading
Hati Garuda
Awas spoiler! Antum sudah ana feringatkan.
Sebagai mantan calon pemain timnas bal-balan Endonesa, kapan hari kemarin aku dapat undangan kehormatan buat nonton pertunjukan perdananya “Garuda 19” di bioskop. Tapi supaya kalian, duhai pembaca nan budiman, tiada iri dan heran, bagaimana ceritanya, kok, aku sampai bisa dapat undangan kehormatan, baiklah…aku ceritakan sahaja kalau aku dapat undangannya dari Oelpha, yang Minggu besok ini mau kawin itu, yang kebetulan kenal sama penulis skenarionya film terbesut, aeh, tersebut. Continue Reading
Mas Mat dan Problem Hidupnya
Lantai di unitku ngendon di kantor sejak kapan hari kemarin kedatangan agen cabutan baru. Sebenarnya nggak baru-baru banget, sih. Sudah lama juga agen ini ada di kantorku. Hanya saja dia didinaskan di unit lain, di gedung sebelah, dan tentunya di lantai yang bukan lantai unitku. Jadinya mungkin lebih tepat kalau agen yang baru masuk di tempatku ini disebut agen baru tapi lama. Lebih tepat lagi kalau kita mau menyebutnya dengan panggilan “Mas Mat”, karena memang itulah namanya.
Mas Mat ini bukan agen lapangan seperti aku. Maka bisa ditebak kalau Mas Mat tidaklah menyandang lisensi untuk membunuh sepertiku, lisensi dengan kode 00 di depan nomor urut identitas keagenan sebagaimana yang lazimnya kita kenal. Adapun dengan tambahan 00 di depan nomor urutku, identitas keagenanku sendiri adalah 007 3/4. Continue Reading
Pengumuman Pemenang Kuis Buku “Bandar Lonte”
Pertama-tama izinkanlah beta memohon beribu-ribu ampun sebesar-besarnya. Dikarenakan cuaca buruk, tiba-tiba Pak Komandan di kantor memerintahkanku buat mengurai kasus di Pulau Dewata (dan sekarang sedang dilanjut ke Kendari), ketambahan si mamak nitip buat dibeliin sosis Soejasch khas Denpasar, cari oleh-oleh buat si mbak cantiq supaya dia nggak ngambek bahwa partner-nya mikirin negara melulu, koneksi internet yang ndilalahnya, kok, ya pas brengkes (baca: brengsek, John!) terus, dan juga sebatalyon hal yang harus buru-buru diurus lainnya, aku terpaksa telat mengumumkan pemenang kuis berhadiah buku karanganku yang berjudul “Bandar Lonte” itu. Continue Reading