Jaman dulu, waktu masih nak-kanak – kalau mengacu pada istilahnya Bu Bariyah – aku pernah ngayal kepengen jadi detektif atau agen rahasia. Keliatannya enak, soalnya. Bisa lompat dari 1 negara ke negara lain, bisa gonta-ganti hotel dan segala fasilitas tambahan di dalamnya dengan dibiayai negara, sama tentu saja kalau ada gadis khilafnya ya bisa ta’cangking ke kamar juga.
Entah ini yang disebut sebagai hasil dari konsep law of attraction ataupun mestakung, alias semesta mendukung, 2 dari 4 hal yang kucita-citakan waktu kecil di atas sekarang sudah kesampean. Sekarang aku sudah jadi detektif. Bukan detektif swasta, tapi detektif negeri sipil. Dan justru karena detektif negeri sipil itulah akhirnya aku jadi sering keluar-masuk hotel dengan dibiayai negara, ya tidurnya, ya makannya, tapi tidak untuk pijet dan spanya, apalagi yang pakai kategori plus-plus di dalamnya. Continue Reading