Suatu malam dengan gerimisnya, di daerah Maguwo, Jokja, berkumpullah 3 orang pria butut plus 1 bujangan tampan. Bujangan tampannya sudah jelas itu aku, sementara 3 begundal lainnya cukuplah kita kenal sebagai Saber, Joseph, dan Ucup (bukan nama sebenarnya, karena di akte kelahiran mereka tidak pernah terketik nama-nama tersebut. Nama-nama yang barusan itu hanyalah panggilan mesra dari lingkungan di sekitarnya).
Berbicara tentang Joseph dan Ucup, aku sempat heran… Heran betapa diskriminasi sosial atas sebuah nama bisa sebegitu kuat melekat imejnya. Bayangkan tentang Joseph. Ketika membaca nama yang seperti itu, apa yang terlintas di benak sampeyan? Lalu bayangkan pula tentang Ucup. Sekarang apa yang ente pikirkan? Continue Reading


